Disambut Haru, Jenazah Pertama Korban Lion Air Tiba di Pangkalpinang
A
A
A
PANGKAL PINANG - Jenazah Karmin (68) asal Babel yang berhasil terindentifikasi tiba di Bandara Depati Amir, Senin (5/11) pukul 10.00 WIB. Jenazah diterbangkan menggunakan pesawat Lion Air JT-216 dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
Identitas Karmin (68) manifest 77, warga Jalan Kenanga Koba RT 011, Bangka Tengah dan disambut pihak keluarga yakni Istri (Mie Sian) dan Adik (Harli). Suasana haru menyelimuti penyambutan jenazah oleh pihak keluarga, pejabat Pemprov, Kapolda Babel, Dandrem 045/Gaya, Kepala Basarnas Pangkalpinang, Jasa Raharja, serta pihak Angkasa Pura.
Berada di terminal kargo Bandara Depati Amir, peti jenazah bertuliskan Karmin 00/LION/TJ.PRIOK/0006 R tersebut diiringi personel Basarnas, TNI-Polri, Tagana dan TRC mengawal peti jenazah Karmin utnuk dibawa ke Posko Crisis Center Bandara mengunakan mobil ambulans PMI Babel.
Jenazah Karmin diterima langsung oleh pihak keluarga sang adik korban yakni Harli dan kemudian akan diberangkatkan ke rumah duka di Koba, Bangka Tengah.
Manager Director Lion Air Pangkalpinang Amar Fernando mengucapkan turut berduka cita terhadap keluarga korban yang ditinggalkan atas musibah Lion Air JT-610 kemarin. Terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu pencarian para korban.
"Atas nama management Lion Air Group, kami harap apa yang kami lakukan ini sebuah pelayanan membantu secara maksimal kepada keluarga korban yang ditinggalkan," ucap dia dalam sambutannya, Senin (5/11/2018).
Selepas prosesi serah terima jenazah Karmin langsung dibawa ke rumah duka di Koba dengan pengawalan petugas tim gabungan, Dinas Kesehatan dan pihak Lion Air.
Diketahui dalam identifikasi Tim DVI RS Polri, jenazah Karmin merupakan jenazah pertama asal Babel yang berhasil teridentifikasi. Sejumlah pihak keluarga yang menanti kedatangan jenazah Karmin pun, tampak terlihat dengan raut wajah sedih dan tampak tegar. Harli mengungkapkan rasa duka mendalam saat prosesi serah terima jemazag dari pihak Lion Air.
"Kejadian yang menimpa abang saya adalah takdir dari yang Maha Kuasa. Kami dari pihak keluarga juga memohon maaf yang sedalam-dalamnya jika semasa hidup abang saya (Karmin) pernah melakukan salah, mohon dimaafkan," tuturnya dengan wajah lirihnya.
Harli dan pihak keluarga juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Babel, Lion Air Group, dan semua unsur tim gabungan yang telah bekerja keras dalam membantu mulai dari proses evakuasi, identifikasi, hingga pemulangan jenazah.
Identitas Karmin (68) manifest 77, warga Jalan Kenanga Koba RT 011, Bangka Tengah dan disambut pihak keluarga yakni Istri (Mie Sian) dan Adik (Harli). Suasana haru menyelimuti penyambutan jenazah oleh pihak keluarga, pejabat Pemprov, Kapolda Babel, Dandrem 045/Gaya, Kepala Basarnas Pangkalpinang, Jasa Raharja, serta pihak Angkasa Pura.
Berada di terminal kargo Bandara Depati Amir, peti jenazah bertuliskan Karmin 00/LION/TJ.PRIOK/0006 R tersebut diiringi personel Basarnas, TNI-Polri, Tagana dan TRC mengawal peti jenazah Karmin utnuk dibawa ke Posko Crisis Center Bandara mengunakan mobil ambulans PMI Babel.
Jenazah Karmin diterima langsung oleh pihak keluarga sang adik korban yakni Harli dan kemudian akan diberangkatkan ke rumah duka di Koba, Bangka Tengah.
Manager Director Lion Air Pangkalpinang Amar Fernando mengucapkan turut berduka cita terhadap keluarga korban yang ditinggalkan atas musibah Lion Air JT-610 kemarin. Terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu pencarian para korban.
"Atas nama management Lion Air Group, kami harap apa yang kami lakukan ini sebuah pelayanan membantu secara maksimal kepada keluarga korban yang ditinggalkan," ucap dia dalam sambutannya, Senin (5/11/2018).
Selepas prosesi serah terima jenazah Karmin langsung dibawa ke rumah duka di Koba dengan pengawalan petugas tim gabungan, Dinas Kesehatan dan pihak Lion Air.
Diketahui dalam identifikasi Tim DVI RS Polri, jenazah Karmin merupakan jenazah pertama asal Babel yang berhasil teridentifikasi. Sejumlah pihak keluarga yang menanti kedatangan jenazah Karmin pun, tampak terlihat dengan raut wajah sedih dan tampak tegar. Harli mengungkapkan rasa duka mendalam saat prosesi serah terima jemazag dari pihak Lion Air.
"Kejadian yang menimpa abang saya adalah takdir dari yang Maha Kuasa. Kami dari pihak keluarga juga memohon maaf yang sedalam-dalamnya jika semasa hidup abang saya (Karmin) pernah melakukan salah, mohon dimaafkan," tuturnya dengan wajah lirihnya.
Harli dan pihak keluarga juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Babel, Lion Air Group, dan semua unsur tim gabungan yang telah bekerja keras dalam membantu mulai dari proses evakuasi, identifikasi, hingga pemulangan jenazah.
(rhs)