Politisi Hanura Bela Jokowi Soal Proyek Esemka

Minggu, 04 November 2018 - 21:19 WIB
Politisi Hanura Bela...
Politisi Hanura Bela Jokowi Soal Proyek Esemka
A A A
BANTEN - Politisi Hanura Inas N Zubir menanggapi maraknya pendapat tentang siapa yang bertanggung jawab terhadap proyek mobil Esemka.

Ketua Fraksi Hanura di DPR ini mengatakan, banyak kalangan dan pengamat yang kebingungan tentang mobil Esemka karena menganggapnya sebagai mobnas era wali kota Solo pada 2012.

Kepada wartawan di Banten, Minggu (4/11/2018) Inas menyebut, mobil Esemka itu dimulai oleh Sukiyat pemilik bengkel mobil yang juga pengajar di SMK Negri 1 Solo. Dia suatu ketika memperoleh kiriman 1 unit mobil contoh untuk praktik siswa-siswa SMK Negri 1 Solo dalam merakit mobil dari PT. Solo Manufaktur Kreasi, perusahaan yang baru berdiri pada 2007.

Kemudian karya siswa SMK Negri 1 Solo ini didengar oleh Wali Kota Solo pada saat itu yakni Jokowi.Lalu sebagai kepala daerah yang peduli, tentunya Jokowi memberikan dukungan agar mobil Esemka tersebut dapat diproduksi secara komersial sehingga dibutuhkan persyaratan tertentu berdasarkan peraturan yang ada dimana salah satunya adalah uji emisi.

Pada saat itu banyak kalangan yang antusias dan mendukung perakitan mobil Esemka karya siswa-siswa SMK Negri 1 Solo tersebut,salah satunya adalah Rizal Ramli.Tapi setelah kegagalan uji emisi tahun 2012, semua pada balik badan meninggalkan Jokowi sendirian.

Oleh karena Jokowi bukan penggagas maupun pengambil kebijakan mobil Esemka tersebut maka persoalan gagalnya uji emisi tersebut dikembalikan lagi kepada SMK Negri 1 Solo dengan nasihat agar menjadikan pelajaran kegagalan tersebut.

Gagalnya uji emisi tersebut bukan kegagalan siswa-siswa SMK Negri 1 yang sejatinya hanya merakit saja, melainkan kegagalan dari mesin produksi PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK).Perusahaan tersebut cukup berani untuk mencoba memproduksi mobil setelah mendapat restu SBY pada 2009 di pameran mobil ITB di Bandung.

"Jadi tidak ada kaitan-nya Esemka tersebut dengan kinerja maupun kebijakan Pak Jokowi pada saat beliau menjabat wali kota Solo," kata dia.

Hanya saja para kalangan dan pengamat yang nyinyir memaksakan agar Esemka terus dilekatkan kepada Jokowi apalagi di tahun elektoral ini. "Tapi anehnya adalah para pemgamat tersebut yang malahan kebingungan sendiri karena tidak faham tentang kebijakan seorang wali kota, buktinya mereka sampai hari ini masih nyinyir soal mobil Esemka," sebutnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8459 seconds (0.1#10.140)