Helikopter Masih Lakukan Water Bombing di Atas Hutan Gunung Ciremai
A
A
A
KUNINGAN - Helikopter Mi-8 sampai Senin (15/10/2018), masih terus melakukan pemadaman atau water bombing di atas hutan Gunung Ciremai untuk pendinginan area yang terbakar. Sedikinya lebih dari 1.300 hektare hutan Gunung Ciremai yang sudah terbakar dalam kurun 14 hari.
Helikoper Mi-8 sejak Minggu 14 Oktober 2018 pagi sudah melakukan pemadaman api yang membakar hutan Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kehadiran helikopter Mi-8 cukup efektif memadamkan api yang membakar hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.
Untuk sementara sudah tidak terlihat titik api setelah dilakukan water bombing dengan helikopter. Meski demikian, helikopter kembali melakuan penerbangan di atas hutan Gunung Ciremai, untuk melakukan pembasahan atau pendinginan terhadap area bekas hutan yang terbakar.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tidak munculnya lagi titik api yang berpotensi membesar. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, selama 14 hari musibah kebakaran, ada sekitar 1.310 hektare kawasan Gunung Ciremai yang terbakar.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, ratusan petugas gabungan dan relawan sudah berupaya keras memadamkan api dengan cara manual masuk ke dalam hutan di atas ketinggian kurang lebih 1600 meter dari permukaan laut. Medan yang sangat sulit, membuat upaya water bombing dengan helikopter pun sangat diperlukan.
“Personel gabungan dari BPBD, TNGC, polisi hutan, dan relawan masih berada di kawasan hutan yang terbakar guna memastikan api benar-benar padam. Diharapkan tidak ada lagi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ciremai Kuningan,” katanya.
Helikoper Mi-8 sejak Minggu 14 Oktober 2018 pagi sudah melakukan pemadaman api yang membakar hutan Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kehadiran helikopter Mi-8 cukup efektif memadamkan api yang membakar hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.
Untuk sementara sudah tidak terlihat titik api setelah dilakukan water bombing dengan helikopter. Meski demikian, helikopter kembali melakuan penerbangan di atas hutan Gunung Ciremai, untuk melakukan pembasahan atau pendinginan terhadap area bekas hutan yang terbakar.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tidak munculnya lagi titik api yang berpotensi membesar. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, selama 14 hari musibah kebakaran, ada sekitar 1.310 hektare kawasan Gunung Ciremai yang terbakar.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, ratusan petugas gabungan dan relawan sudah berupaya keras memadamkan api dengan cara manual masuk ke dalam hutan di atas ketinggian kurang lebih 1600 meter dari permukaan laut. Medan yang sangat sulit, membuat upaya water bombing dengan helikopter pun sangat diperlukan.
“Personel gabungan dari BPBD, TNGC, polisi hutan, dan relawan masih berada di kawasan hutan yang terbakar guna memastikan api benar-benar padam. Diharapkan tidak ada lagi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ciremai Kuningan,” katanya.
(wib)