Investor China Lirik Maluku untuk Investasi

Senin, 08 Oktober 2018 - 15:51 WIB
Investor China Lirik...
Investor China Lirik Maluku untuk Investasi
A A A
AMBON - Investor asal China dari berbagai perusahaan skala internasional kembali melirik Maluku untuk berinvestasi. Keinginan rombongan pengusaha dari negeri tirai bambu itu disampaikan saat bertemu langsung dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff di Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Senin (8/10/2018).

Duta Besar (Dubes) RI untuk China, Djauhari Oratmangun ikut mendanpingi rombongan investor yang ingin menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Maluku. Beberapa hal ditanyakan oleh rombongan seperti Andrew Zheng (Zheng Lie-Lie) dari perusahaan Shenzhen Foontain Corporation, Chen Jie dari TBEA Xin Jiang dan Andrew Zheng (Zheng Zhi Qiang) PT Nusa Ina Gempita-Jakarta mulai dari iklim investasi sampai dengan potensi yang paling potensial di daerah bertajuk seribu pulau ini.

Dalam paparannya, gubernur menyebutkan tentang potensi ikan di Laut Maluku. “Kita punya 4 juta ton ikan dan potensialnya di laut Banda, Arafura dan laut Seram. “Sampai saat ini, yang baru tereksplore atau ditangkap sebanyak 600 ribu ton,” papar Assagaff dalam siaran persnya, Senin (10/8/2018).

Untuk mendukung pengembangan industri perikanan, Maluku juga memiliki infrastruktur pendukung berupa pelabuhan perikanan. “Ada 12 pelabuhan perikanan yang nantinya bisa dikelola. Pelabuhan ini ada juga beberapa yang belum aktif. Ke depan juga akan ada pengembangan industri perikanan terbesar di Dobo dan di Pulau Ambon yakni di Wai,” jelasnya.

Terkait ekspor ikan, sejak Januari lalu, kepengurusan dokumen ekspor telah dikeluarkan di Ambon. “Jika sebelumnya, pengurusan dokumen dikeluarkan di Bali, Jawa Timur dan Jakarta, sekarang tidak lagi. Dan tiap hari, dengan menggunakan jasa cargo penerbangan Garuda setiap pagi, itu bisa kita kirim ikan segar 3 sampai 4 ton ke Jakarta, Tokyo, Australia, Singapura dan Malaysia,” ungkap Assagaff.

Ke depan untuk pembukaan rute penerbangan, melalui Dubes RI di Jepang, telah memastikan akan ada penerbangan dari Hokaido ke Ambon. “Untuk itu, saya berharap, pasar China juga bisa mengambil peran, karena kami tahu, saat ini dari China ke Manado sudah ada penerbangan langsung. Ini tentunya akan lebih mudah, dari Manado ke Ambon saja kita sudah bisa mengirimkan ikan segar ke China,” tuturnya.

Selain perikanan, gubernur juga memaparkan komoditi-komoditi tradisional yang unggul di pasar dunia, seperti cengkeh, pala dan kelapa. “Sekarang, ini sudah mulai dipasarkan air kelapa sebagai bahan dasar mineral water. Kami disini punya luas lahan tanaman kelapa 114 ribu hektare, dengan produksi kelapa sekitar 113 ribu ton,” imbuhnya.

Begitupula dengan potensi pala, dimana di China banyak di manfaatkan untuk pengobatan herbal. “Kami sudah tanam di SBT hampir 1 juta anakan dan sekarang ini sudah mulai produksi,” kata Assagaff.

Sedangkan untuk pariwisata, sebut Assagaff, Maluku memiliki potensi wisata bahari, alam dan sejarah. “Di Pulau Buru misalnya ada Danau Rana. Pulau Seram, Pulau Banda dan Pasir Panjang yang terletak di Kei, Kabupaten Maluku Tenggara. Untuk, Kabupaten Maluku Tenggara sudah ada bandaranya dan kita juga sedang usahakan untuk pembukaan jalur penerbangan dengan rute Darwin-Ambon,” jelasnya.

Potensi lainnya, kata Assagaff, Bahan baku untuk pengolahan semen di Pulau Buru dan SBT. “Ini juga bisa dilakukan survei karena potensinya juga cukup besar untuk kedepan bisa dikembangkan pabrik semen di sana,” ujarnya.

Berkaitan dengan sejumlah investor yang menaruh hati untuk berkiprah di Maluku, Assagaff juga menyampaikan, dalam waktu dekat Pemprov Maluku akan menerima kunjungan Duta Besar Turki pada 15 November mendatang.
Investor China Lirik Maluku untuk Investasi
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1808 seconds (0.1#10.140)