Menag Lantik 135 Dewan Hakim MTQ Nasional XXVII di Medan
Menag Lantik 135 Dewan Hakim MTQ Nasional XXVII di Medan
A
A
A
MEDAN - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik 135 anggota Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (6/10/2018) malam. Dewan hakim ini bertugas menjadi juri selama pelaksanaan lomba yang digelar dari 4-13 Oktober 2018 tersebut.
Anggota dewan hakim yang dilantik merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan oleh tim rekrutmen Kementerian Agama (Kemenag). Usulan calon dewan hakim dari setiap provinsi tidak begitu saja diterima oleh panitia tapi dianalisis dan dinilai kemampuannya.
"Jadi yang berada di dewan hakim adalah orang-orang pilihan yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing," kata Menag usai pelantikan Dewan Hakim, Panitera, dan Dewan Pengawas MTQ Nasional XXVII di Hotel Santika Medan. Hadir dalam pelantikan tersebut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wagub Sumut Musa Rajekshah, dan Dirjen Binmas Islam Kemenag Muhammad Yamin.
Sistem seleksi ketat anggota dewan hakim MTQ kali ini merupakan terobosan baru Kemenag. Harapannya, dalam pelaksanaan tugas penjurian tidak ada lagi subjektivitas berdasarkan kedaerahan, kedekatan, dan lain sebagainya. Namun penilaian betul-betul dilakukan secara objektif, jujur, dan adil.
"Karena itu kita juga menggunakan digitalisasi dalam penilaian MTQ, sehingga transparan, bisa dilihat oleh publik yang menyaksikan semua jenis perlombaan. Sehingga harapan akuntabilitas MTQ bisa diwujudkan," ujarnya.
Menurut Menag, MTQ kali ini juga ada pengembangan dari sisi jenis perlombaan. Tidak sebatas tilawah, qiraah, dan hafalan, tapi juga pemahaman isi Alquran dan penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Arab. Selain itu ada juga lomba kaligrafi dan lomba bagi tuna netra. "Kita berupaya bahwa esensi dari Alquran senantiasa terus menjadi acuan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim agar berpegangan pada nilai-nilai agama," katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumut Darmansyah mengatakan MTQ XXVII diikuti oleh 1.555 peserta dari 34 provinsi. Semua telah berada di Medan dan Deliserdang untuk mengikuti lomba yang akan dimulai Minggu (7/10/2018) hari ini.
Ada 12 perlombaan yang digelar dalam MTQ kali ini. Yakni golongan tilawatil dan qiraat saba'a dewasa mujawwad putra/putri, golongan tilawah anak-anak dan remaja putra/putri, golongan cacat netra putra/putri dan tartil putra/putri. Lalu golongan qiraat saba'a dewasa murattal dan remaja murattal putra/putri, golongan 1 juz dan tilawah putra/putri serta 5 juz dan tilawah putra/putri, golongan 10 juz putra/putri dan 20 juz putra/putri.
Selanjutnya golongan 30 juz putra/putri dan tafsir bahasa Arab putra/putri, golongan tafsir bahasa Indonesia putra/putri dan tafsir bahasa Inggris putra/putri, cabang fahmil Alquran golongan putra/putri. Ada juga lomba cabang syahril Alquran golongan putra/putri, golongan naskah putra/putri dan hiasan mushaf putra/putri serta golongan dekorasi putra/putri dan kontemporer putra/putri. Terakhir, lomba cabang musabaqah menulis ilmiah Alquran (M2IQ) golongan putra/putri.
Anggota dewan hakim yang dilantik merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan oleh tim rekrutmen Kementerian Agama (Kemenag). Usulan calon dewan hakim dari setiap provinsi tidak begitu saja diterima oleh panitia tapi dianalisis dan dinilai kemampuannya.
"Jadi yang berada di dewan hakim adalah orang-orang pilihan yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing," kata Menag usai pelantikan Dewan Hakim, Panitera, dan Dewan Pengawas MTQ Nasional XXVII di Hotel Santika Medan. Hadir dalam pelantikan tersebut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wagub Sumut Musa Rajekshah, dan Dirjen Binmas Islam Kemenag Muhammad Yamin.
Sistem seleksi ketat anggota dewan hakim MTQ kali ini merupakan terobosan baru Kemenag. Harapannya, dalam pelaksanaan tugas penjurian tidak ada lagi subjektivitas berdasarkan kedaerahan, kedekatan, dan lain sebagainya. Namun penilaian betul-betul dilakukan secara objektif, jujur, dan adil.
"Karena itu kita juga menggunakan digitalisasi dalam penilaian MTQ, sehingga transparan, bisa dilihat oleh publik yang menyaksikan semua jenis perlombaan. Sehingga harapan akuntabilitas MTQ bisa diwujudkan," ujarnya.
Menurut Menag, MTQ kali ini juga ada pengembangan dari sisi jenis perlombaan. Tidak sebatas tilawah, qiraah, dan hafalan, tapi juga pemahaman isi Alquran dan penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Arab. Selain itu ada juga lomba kaligrafi dan lomba bagi tuna netra. "Kita berupaya bahwa esensi dari Alquran senantiasa terus menjadi acuan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim agar berpegangan pada nilai-nilai agama," katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumut Darmansyah mengatakan MTQ XXVII diikuti oleh 1.555 peserta dari 34 provinsi. Semua telah berada di Medan dan Deliserdang untuk mengikuti lomba yang akan dimulai Minggu (7/10/2018) hari ini.
Ada 12 perlombaan yang digelar dalam MTQ kali ini. Yakni golongan tilawatil dan qiraat saba'a dewasa mujawwad putra/putri, golongan tilawah anak-anak dan remaja putra/putri, golongan cacat netra putra/putri dan tartil putra/putri. Lalu golongan qiraat saba'a dewasa murattal dan remaja murattal putra/putri, golongan 1 juz dan tilawah putra/putri serta 5 juz dan tilawah putra/putri, golongan 10 juz putra/putri dan 20 juz putra/putri.
Selanjutnya golongan 30 juz putra/putri dan tafsir bahasa Arab putra/putri, golongan tafsir bahasa Indonesia putra/putri dan tafsir bahasa Inggris putra/putri, cabang fahmil Alquran golongan putra/putri. Ada juga lomba cabang syahril Alquran golongan putra/putri, golongan naskah putra/putri dan hiasan mushaf putra/putri serta golongan dekorasi putra/putri dan kontemporer putra/putri. Terakhir, lomba cabang musabaqah menulis ilmiah Alquran (M2IQ) golongan putra/putri.
(amm)
Explore More