Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng Sangat Butuh Air Bersih dan Obat-obatan
A
A
A
JAKARTA - Dampak gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Moutong, Sulawesi Tengah, masyarakat mengungsi di pos-pos pengungsian. Saat ini, air bersih dan obat-obatan menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat yang terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB masih memiliki anggaran Rp560 miliar untuk penanganan darurat bencana alam. Dana itu siap digunakan untuk bantuan di Sulawesi Tengah. Di samping itu, BNPB punya ada kesulitan terkait dana lantaran BNPB masih pula menangani dampak gempa Lombok yang hingga kini belum selesai.
"Dukungan bantuan logistik, peralatan tertib adminsitrasi juga akan dilakukan. Bantuan kebutuhan untuk penanganan para korban dibelanjakan diprioritaskan di Makassar lalu diangkut menggunakan pesawat Hercules ke Palu," katanya pada wartawan, Minggu (30/9/2018). (Baca Juga: Sulawesi Tengah Dinyatakan Tanggap Darurat Selama 14 Hari
Menurutnya, saat ini ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi di Sulawesi Tengah. Misalnya saja air bersih lantaran pipa air bersih rusak di kawasan terdampak bencana itu. Lalu, minyak solar, minuman, dan obat-obatan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat pengungsi, termasuk genset, alat penerangan, makanan anak dan bayi, kantong mayat serta kain kafan.
Pasalnya, tambahnya, daerah dan masyarakat yang terdampak bencana itu luas, apalagi ketersediaan logistik yang ada di Kota Palu, Donggala, dan daerah yang terdampak bencana terbatas. Lalu, toko dan pasar sampai saat ini masih tutup dan tidak melakukan aktivitas sehingga menjadi kendala pula.
"Maka itu, TNI menggelar tambahan personel tim medis yang disertai akan membangun rumah sakit lapangan dan kapal rumah sakit," katanya. (Baca Juga: Update Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng, 832 Orang Meninggal(amm)
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB masih memiliki anggaran Rp560 miliar untuk penanganan darurat bencana alam. Dana itu siap digunakan untuk bantuan di Sulawesi Tengah. Di samping itu, BNPB punya ada kesulitan terkait dana lantaran BNPB masih pula menangani dampak gempa Lombok yang hingga kini belum selesai.
"Dukungan bantuan logistik, peralatan tertib adminsitrasi juga akan dilakukan. Bantuan kebutuhan untuk penanganan para korban dibelanjakan diprioritaskan di Makassar lalu diangkut menggunakan pesawat Hercules ke Palu," katanya pada wartawan, Minggu (30/9/2018). (Baca Juga: Sulawesi Tengah Dinyatakan Tanggap Darurat Selama 14 Hari
Menurutnya, saat ini ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi di Sulawesi Tengah. Misalnya saja air bersih lantaran pipa air bersih rusak di kawasan terdampak bencana itu. Lalu, minyak solar, minuman, dan obat-obatan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat pengungsi, termasuk genset, alat penerangan, makanan anak dan bayi, kantong mayat serta kain kafan.
Pasalnya, tambahnya, daerah dan masyarakat yang terdampak bencana itu luas, apalagi ketersediaan logistik yang ada di Kota Palu, Donggala, dan daerah yang terdampak bencana terbatas. Lalu, toko dan pasar sampai saat ini masih tutup dan tidak melakukan aktivitas sehingga menjadi kendala pula.
"Maka itu, TNI menggelar tambahan personel tim medis yang disertai akan membangun rumah sakit lapangan dan kapal rumah sakit," katanya. (Baca Juga: Update Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng, 832 Orang Meninggal(amm)