Keluarkan Asap Tebal, Gunung Kerinci Dinyatakan Waspada
A
A
A
KERINCI - Pascagempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Gunung Api Kerinci yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi mengeluarkan asap tebal, hingga dinyatakan Waspada Level II oleh Pos Pantau Gunung Api Kerinci.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan dengan keadaan ini Gunung Kerinci berbahaya bagi para pendaki dan melarang semua masyarakat untuk mendekati puncak dengan radius 3 kilometer. Selain itu, untuk penerbangan sebaiknya dihindari sebab sewaktu-waktu gunung kerinci masih memiliki letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu penerbangan.
"Ya kita nyatakan Gunung Kerinci Waspada, sehingga kami berharap masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti anjuran kami," jelas Indra Saputra, Kepala Pos Pantau Gunung Api Kerinci.
Sementara itu Reno salah satu warga Kayu Aro yang keberadaannya di bawah kaki Gunung Kerinci mengaku tidak melihat ada perubahan apapun sehingga masyarakat bekerja seperti biasa.
"Saya lihat gunung kerinci seperti biasa, mengeluarkan asap juga seperti biasa. Jadi kami masyarakat di sini tidak ada masalah, dan kami bekerja juga tidak ada was-was," terang Reno.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan dengan keadaan ini Gunung Kerinci berbahaya bagi para pendaki dan melarang semua masyarakat untuk mendekati puncak dengan radius 3 kilometer. Selain itu, untuk penerbangan sebaiknya dihindari sebab sewaktu-waktu gunung kerinci masih memiliki letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu penerbangan.
"Ya kita nyatakan Gunung Kerinci Waspada, sehingga kami berharap masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti anjuran kami," jelas Indra Saputra, Kepala Pos Pantau Gunung Api Kerinci.
Sementara itu Reno salah satu warga Kayu Aro yang keberadaannya di bawah kaki Gunung Kerinci mengaku tidak melihat ada perubahan apapun sehingga masyarakat bekerja seperti biasa.
"Saya lihat gunung kerinci seperti biasa, mengeluarkan asap juga seperti biasa. Jadi kami masyarakat di sini tidak ada masalah, dan kami bekerja juga tidak ada was-was," terang Reno.
(nag)