Ratusan Guru Honorer Kota Pekalongan Demo Tuntut Pengangkatan PNS
A
A
A
PEKALONGAN - Ratusan guru honorer Kota Pekalongan, Jawa Tengah menggelar aksi demo menuntut pengangkatan menjadi ASN atau PNS, Senin (24/9/2018).
Sepanjang jalan, massa meneriakan yel-yel menolak keputusan menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, mengenai pembatasan umur dan persayaratan khusus lainnya . Massa membawa spanduk berisi tuntutan agar bisa diterima sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) sesuai janji pemerintah sebelumnya dan tanpa tes.
"Kami sudah menjadi guru honorer selama 25 tahun dengan gaji hanya 300 ribu per bulan. Tahun lalu , Kami dijanjikan untuk bisa diangkat jadi PNS atau ASN , namun ternyata keputusan terakhir tidak bisa dipenuhi," jelas Emi, guru honorer.
Sesampai di Kantor Wali Kota Pekalongan massa guru honorer ini sempat di halang- halangi Satpol PP. Namun setelah terjadi negoisasi, akhirnya massa diperbolehkan masuk halaman dan menggelar aksinya.
"Kami datang ke Pemkot Pekalongan dan menghadap ke pak Wali untuk menyampaikan penolakan keputusan menteri Pemberdayaan Aparatur Negara itu. Para guru honorer meminta agar segera diangkat menjadi ASN tanpa tes dan tanpa pembatasan umur," jelas Ratno, koordinatir aksi damai, juga Ketua Forum Pegawai Honorer, Kota Pekalongan.
Hingga kini massa masih menunggu kepastian dari Wali Kota Pekalongan. Sebanyak sepuluh perwakilan massa menemui Wali Kota untuk menyampaikan tuntutannya , sedang yang lain menunggu di luar sambil doa bersama dan orasi.
Sepanjang jalan, massa meneriakan yel-yel menolak keputusan menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, mengenai pembatasan umur dan persayaratan khusus lainnya . Massa membawa spanduk berisi tuntutan agar bisa diterima sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) sesuai janji pemerintah sebelumnya dan tanpa tes.
"Kami sudah menjadi guru honorer selama 25 tahun dengan gaji hanya 300 ribu per bulan. Tahun lalu , Kami dijanjikan untuk bisa diangkat jadi PNS atau ASN , namun ternyata keputusan terakhir tidak bisa dipenuhi," jelas Emi, guru honorer.
Sesampai di Kantor Wali Kota Pekalongan massa guru honorer ini sempat di halang- halangi Satpol PP. Namun setelah terjadi negoisasi, akhirnya massa diperbolehkan masuk halaman dan menggelar aksinya.
"Kami datang ke Pemkot Pekalongan dan menghadap ke pak Wali untuk menyampaikan penolakan keputusan menteri Pemberdayaan Aparatur Negara itu. Para guru honorer meminta agar segera diangkat menjadi ASN tanpa tes dan tanpa pembatasan umur," jelas Ratno, koordinatir aksi damai, juga Ketua Forum Pegawai Honorer, Kota Pekalongan.
Hingga kini massa masih menunggu kepastian dari Wali Kota Pekalongan. Sebanyak sepuluh perwakilan massa menemui Wali Kota untuk menyampaikan tuntutannya , sedang yang lain menunggu di luar sambil doa bersama dan orasi.
(nag)