Anak Presiden Jualan Martabak Menginspirasi Mahasiswa
A
A
A
SOLO - Markobar (Martabak Kota Barat) didirikan oleh para pemuda kreatif sejak 1990-an. Di awal pendiriannya, markobar melibatkan para penggiat sosmed untuk memudahkan pemasaran, khususnya di wilayah solo saat itu.
Penjelasan itu disampaikan Satria, salah satu manajer Markobar saat menerima kunjungan mahasiswa peserta Workshop Kewirausahaan Mahasiswa PTKI yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, Kamis (13/9/2018) di Solo. Kehadiran Markobar telah menarik banyak perhatian publik dan menginspirasi generasi muda tak terkecuali para mahasiswa. Usaha rintisan putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka kini telah membuka 30-an outlet di 13 kota se Indonesia.
Satria mengatakan markobar memiliki keunikan dibanding martabak lainnya. Salah satunya memiliki 8 rasa yang unik dan terbuat dari bahan premium. "Markobar 8 rasa yang ditawarkan dalam satu porsi dibagi menjadi delapan bagian dengan topping berbeda-beda. Ada rasa cokelat, keju, cokelat merek Van Houten, Oreo, Cadbury, green tea, hingga chunky bar," katanya.
Keunikan lainnya, kata Satria, adalah mampu melibatkan jejaring sosmed pada pemasarannya dan kontrol mutu yang baik. "Mas Gibran, putra Presiden Jokowi, sejak awal pendirian markobar hingga saat ini terlibat langsung pada proses manajemen dan baku mutu," tutur Satria.
Sebanyak 30 mahasiswa dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia sore itu merasa gembira lantaran bisa mengunjungi dan menikmati lezatnya Martabak Kota Barat di Cabang Markobar Solo Grand Mall yang berlokasi di Jalan Sutawijaya No. 147, Penumping, Laweyan, Solo.
Ditanya oleh salah satu mahasiswa, apakah yang menjadikan Markobar sukses, karena Gibran adalah putra Presiden Pak Jokowi? Satria menjawab Gibran sudah memilih jalur usaha kreatif di bidang kuliner jauh sebelum Pak Jokowi menjadi wali kota atau presiden. "Bukan karena aji mumpung atau numpang ketenaran bapaknya tapi karena menjadikan kewirausahaan sebagai pilihan hidup Mas Gibran," kata Satria.
Kasi Kemahasiswaan Kementerian Agama, Ruchman Basori berharap para mahasiswa akan terinspirasi dan termotivasi dengan apa yang dilakukan oleh Markobar yang didirikan oleh Gibran. "Ini bisa menjadi best practicies bagi mahasiswa yang berminat memulai kewirausahaan," kata Ruchman.
Ruchman Basori mengatakan mahasiswa tidak harus menjadi wirausahawan menjual martabak, tetapi ini salah satu contoh bagaimana sosok Gibran yang dengan kerja keras dapat mewujudkan impiannya.
Penjelasan itu disampaikan Satria, salah satu manajer Markobar saat menerima kunjungan mahasiswa peserta Workshop Kewirausahaan Mahasiswa PTKI yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, Kamis (13/9/2018) di Solo. Kehadiran Markobar telah menarik banyak perhatian publik dan menginspirasi generasi muda tak terkecuali para mahasiswa. Usaha rintisan putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka kini telah membuka 30-an outlet di 13 kota se Indonesia.
Satria mengatakan markobar memiliki keunikan dibanding martabak lainnya. Salah satunya memiliki 8 rasa yang unik dan terbuat dari bahan premium. "Markobar 8 rasa yang ditawarkan dalam satu porsi dibagi menjadi delapan bagian dengan topping berbeda-beda. Ada rasa cokelat, keju, cokelat merek Van Houten, Oreo, Cadbury, green tea, hingga chunky bar," katanya.
Keunikan lainnya, kata Satria, adalah mampu melibatkan jejaring sosmed pada pemasarannya dan kontrol mutu yang baik. "Mas Gibran, putra Presiden Jokowi, sejak awal pendirian markobar hingga saat ini terlibat langsung pada proses manajemen dan baku mutu," tutur Satria.
Sebanyak 30 mahasiswa dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia sore itu merasa gembira lantaran bisa mengunjungi dan menikmati lezatnya Martabak Kota Barat di Cabang Markobar Solo Grand Mall yang berlokasi di Jalan Sutawijaya No. 147, Penumping, Laweyan, Solo.
Ditanya oleh salah satu mahasiswa, apakah yang menjadikan Markobar sukses, karena Gibran adalah putra Presiden Pak Jokowi? Satria menjawab Gibran sudah memilih jalur usaha kreatif di bidang kuliner jauh sebelum Pak Jokowi menjadi wali kota atau presiden. "Bukan karena aji mumpung atau numpang ketenaran bapaknya tapi karena menjadikan kewirausahaan sebagai pilihan hidup Mas Gibran," kata Satria.
Kasi Kemahasiswaan Kementerian Agama, Ruchman Basori berharap para mahasiswa akan terinspirasi dan termotivasi dengan apa yang dilakukan oleh Markobar yang didirikan oleh Gibran. "Ini bisa menjadi best practicies bagi mahasiswa yang berminat memulai kewirausahaan," kata Ruchman.
Ruchman Basori mengatakan mahasiswa tidak harus menjadi wirausahawan menjual martabak, tetapi ini salah satu contoh bagaimana sosok Gibran yang dengan kerja keras dapat mewujudkan impiannya.
(amm)