Kemenag Dorong Mahasiswa Generasi Milenial Berwirausaha
A
A
A
SOLO - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) terus mendorong mahasiswa generasi milenial untuk berwirausaha (entrepreneurship) menyongsong kehidupan yang penuh tantangan. Pernyataan itu disampaikan Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Syafriansah saat mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) membuka kegiatan workshop Kewirausahaan Mahasiswa PTKI, Rabu (12/9/2018) di Surakarta, Jawa Tengah.
Syafriansah yang membacakan sambutan tertulis Direktur PTKI mengatakan, saat ini kita memasuki revolusi industri tahap keempat, yang sering disebut sebagai industri 4.0. "Industri 4.0 melahirkan sebuah era yang ditandai dengan disrupsi teknologi yang menghasilkan model bisnis baru yang inovatif dan progresif," kata Syafri. Alumni UIN Sunan Kalijaga ini menambahkan, industri 4.0 telah membawa perubahan hampir di semua lini kehidupan, yakni dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan.
Terkait dengan generasi milenial, Syafriansah mengatakan media sosial menjadi piranti yang sangat penting dalam berbisnis (berwirausaha). Sebagaimana kita tahu generasi milenial atau generasi Y adalah mereka yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000-an, saat ini (2018) berusia 17-37 tahun. Saat ini kita memasuki era industri 4.0 dengan peluang dan tantangan yang sangat jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.
Syafriansah memaparkan bahwa 32%, sekitar 81 juta dari 255 juta penduduk Indonesia pada 2017 adalah generasi milenial dan populasi milenial akan bertumbuh hingga 60% dari total populasi pada 2020. Menurut data 2016/2017, mahasiswa PTKI yang juga generasi milenial berjumlah total 802.637 (negeri dan swasta) yang tersebar di 744 PTKI.
Kasi Kemahasiswaan, Ruchman Basori menambahkan Kementerian Agama sangat berkepentingan agar mahasiswa PTKI saat ini mengembangkan kemampuan berwirausaha. Karenanya mahasiswa perlu ditingkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kewirausahaan. Ruchman Basori berpendapat di era milenial seperti sekarang ini, mahasiswa PTKI dituntut mempunyai kesadaran tentang bagaimana mengembangkan kewirausahaan yang diimbangi dengan keterampilan mengelola media sosial.
"Keterampilan generasi milenial dalam bermedsos menjadi potensi besar dalam memulai dunia usaha," katanya.
Workshop Kewirausahaan Mahasiswa PTKI dilaksanakan pada 12-14 september 2018 dan diikuti oleh 30 mahasiswa yang berasal dari perwakilan PTKI se-Indonesia. Hadir dalam kegiatan dosen sekaligus narasumber Ivan Rahmawan, Kasi Sarpras pada PTKIS Otisia Arinindiyah, dan Kasi Sarpras pada PTKIN Nur Yasin.
Syafriansah yang membacakan sambutan tertulis Direktur PTKI mengatakan, saat ini kita memasuki revolusi industri tahap keempat, yang sering disebut sebagai industri 4.0. "Industri 4.0 melahirkan sebuah era yang ditandai dengan disrupsi teknologi yang menghasilkan model bisnis baru yang inovatif dan progresif," kata Syafri. Alumni UIN Sunan Kalijaga ini menambahkan, industri 4.0 telah membawa perubahan hampir di semua lini kehidupan, yakni dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan.
Terkait dengan generasi milenial, Syafriansah mengatakan media sosial menjadi piranti yang sangat penting dalam berbisnis (berwirausaha). Sebagaimana kita tahu generasi milenial atau generasi Y adalah mereka yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000-an, saat ini (2018) berusia 17-37 tahun. Saat ini kita memasuki era industri 4.0 dengan peluang dan tantangan yang sangat jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.
Syafriansah memaparkan bahwa 32%, sekitar 81 juta dari 255 juta penduduk Indonesia pada 2017 adalah generasi milenial dan populasi milenial akan bertumbuh hingga 60% dari total populasi pada 2020. Menurut data 2016/2017, mahasiswa PTKI yang juga generasi milenial berjumlah total 802.637 (negeri dan swasta) yang tersebar di 744 PTKI.
Kasi Kemahasiswaan, Ruchman Basori menambahkan Kementerian Agama sangat berkepentingan agar mahasiswa PTKI saat ini mengembangkan kemampuan berwirausaha. Karenanya mahasiswa perlu ditingkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kewirausahaan. Ruchman Basori berpendapat di era milenial seperti sekarang ini, mahasiswa PTKI dituntut mempunyai kesadaran tentang bagaimana mengembangkan kewirausahaan yang diimbangi dengan keterampilan mengelola media sosial.
"Keterampilan generasi milenial dalam bermedsos menjadi potensi besar dalam memulai dunia usaha," katanya.
Workshop Kewirausahaan Mahasiswa PTKI dilaksanakan pada 12-14 september 2018 dan diikuti oleh 30 mahasiswa yang berasal dari perwakilan PTKI se-Indonesia. Hadir dalam kegiatan dosen sekaligus narasumber Ivan Rahmawan, Kasi Sarpras pada PTKIS Otisia Arinindiyah, dan Kasi Sarpras pada PTKIN Nur Yasin.
(amm)