7 Kali Ikut Kompetisi, Bimasakti UGM Akhirnya Borong Penghargaan
A
A
A
YOGYAKARTA - Setelah mengikuti tujuh kali kompetisi Student Formula Jepang, Bimasakti Racing Team UGM untuk pertama kalinya memborong berbagai penghargaan.
Dalam ajang Formula Student SAE Jepang 4-8 September 2018 Bimasakti meraih 3rd Place Business Presentation Category. Bimasakti juga berhasil mendapatkan JAMA Chairman Award. Penghargaan ini diberikan kepada tim yang mampu menyelesaikan seluruh rangkaian kompetisi tanpa dikenakan pinalti oleh panitia.
Selain dua penghargaan itu, Bimasakti juga berhasil menyabet Top 10 in Skid Pad Event. “Ini sesuai target. Selaku dosen pembimbing saya puas,” papar Fauzun, Minggu (9/9/2018).
Fauzun mengakui penghargaan tersebut merupakan yang pertama diraih Bimasakti setelah mengikuti 7 kali kompetisi Student Formula Jepang. “Ini bukti kerja keras tim yang dilakukan selama setahun. Harapannya ini menjadi penyemangat untuk terus berprestasi,” jelasnya.
Kapten Timnas Bimasakti Racing, Fajar Fitrahadi Danda menyebut kompetisi itu diikuti oleh 98 tim mahasiswa dari berbagai negara. Bimasakti Racing Team UGM menjadi wakil Indonesia bersama lima universitas lainnya. Bimasakti membawa mobil BM-7 untuk diikutkan dalam perlombaan ini.
Dalam technical inspection, Bimasakti menyusun strategi agar bisa memperoleh sejumlah stiker inspeksi sebagai tanda lulus tahapan ini sebagai syarat untuk bisa mengikuti dynamic events. Dengan strategi yang matang akhirnya tim bisa memperoleh tiga dari empat stiker inspeksi.
Stiker pertama adalah tanda lolos scrutineering. Dalam tahapan ini dengan mudahnya tim berhasil mendapat stiker kelulusan ini dilanjutkan dengan pengujian kapabilitas driver. Di sini driver harus mampu keluar dari mobil dengan waktu maksimal lima detik.
“Bimasakti dengan salah satu driver-nya, Adrianus Prabowo, berhasil mencatatkan waktu yang impresif dengan 3,02 detik,” terang Fajar.
Fajar menambahkan setelah mendapat stiker pertama kemudian dilanjutkan dengan pengujian tilt and weight. Mobil BM-7 berhasil masuk ke jajaran 10 mobil teringan dengan berat 203 kilogram. Setelah mendapat dua stiker, tim semakin bersemangat untuk bisa menyelesaikan tahap technical inspection secepat mungkin.
“Kemudian dilanjutkan dengan stiker ke tiga noise test. Yakni mobil tidak boleh memiliki suara (kebisingan) yang terlalu tinggi dan BM-7 berhasil memperolehnya. Terakhir tim berhasil memperoleh stiker brake test sebagai inspeksi terakhir dan kemudian resmi dinyatakan dapat mengikuti dynamic event,” urainya.
Pada acceleration event Rifqi Dwantara sebagai driver berhasil mencatatkan waktu 6,359 detik. Kemudian pada skid pad event, Made Bilan berhasil meraih catatan waktu 5,134 detik yang juga mengantarkan Tim Bimasakti menduduki posisi 10 besar di event skid pad. Pada autocross event Driver ketiga, Hanif Adyatma menyelesaikan lap dua dengan waktu 1 menit 2 detik. Dengan hasil tersebut Bimasakti dinyatakan lolos ke endurance event.
“Bimasakti berhasil menyelesaikan endurance event dengan best lap 1 menit 12 detik dan merupakan yang tercepat di antara seluruh tim Indonesia,” jelasnya.
Event lain yang juga diikuti oleh Tim Bimasakti adalah business presentation. Dua perwakilan tim, Nadia dan Bilan diharuskan mempresentasikan ide terbaik untuk mengembangkan manufaktur mobil dalam skala industri. “Dalam kategori ini tim mampu memperoleh 3rd Place Business Presentation Category,” pungkasnya.
Dalam ajang Formula Student SAE Jepang 4-8 September 2018 Bimasakti meraih 3rd Place Business Presentation Category. Bimasakti juga berhasil mendapatkan JAMA Chairman Award. Penghargaan ini diberikan kepada tim yang mampu menyelesaikan seluruh rangkaian kompetisi tanpa dikenakan pinalti oleh panitia.
Selain dua penghargaan itu, Bimasakti juga berhasil menyabet Top 10 in Skid Pad Event. “Ini sesuai target. Selaku dosen pembimbing saya puas,” papar Fauzun, Minggu (9/9/2018).
Fauzun mengakui penghargaan tersebut merupakan yang pertama diraih Bimasakti setelah mengikuti 7 kali kompetisi Student Formula Jepang. “Ini bukti kerja keras tim yang dilakukan selama setahun. Harapannya ini menjadi penyemangat untuk terus berprestasi,” jelasnya.
Kapten Timnas Bimasakti Racing, Fajar Fitrahadi Danda menyebut kompetisi itu diikuti oleh 98 tim mahasiswa dari berbagai negara. Bimasakti Racing Team UGM menjadi wakil Indonesia bersama lima universitas lainnya. Bimasakti membawa mobil BM-7 untuk diikutkan dalam perlombaan ini.
Dalam technical inspection, Bimasakti menyusun strategi agar bisa memperoleh sejumlah stiker inspeksi sebagai tanda lulus tahapan ini sebagai syarat untuk bisa mengikuti dynamic events. Dengan strategi yang matang akhirnya tim bisa memperoleh tiga dari empat stiker inspeksi.
Stiker pertama adalah tanda lolos scrutineering. Dalam tahapan ini dengan mudahnya tim berhasil mendapat stiker kelulusan ini dilanjutkan dengan pengujian kapabilitas driver. Di sini driver harus mampu keluar dari mobil dengan waktu maksimal lima detik.
“Bimasakti dengan salah satu driver-nya, Adrianus Prabowo, berhasil mencatatkan waktu yang impresif dengan 3,02 detik,” terang Fajar.
Fajar menambahkan setelah mendapat stiker pertama kemudian dilanjutkan dengan pengujian tilt and weight. Mobil BM-7 berhasil masuk ke jajaran 10 mobil teringan dengan berat 203 kilogram. Setelah mendapat dua stiker, tim semakin bersemangat untuk bisa menyelesaikan tahap technical inspection secepat mungkin.
“Kemudian dilanjutkan dengan stiker ke tiga noise test. Yakni mobil tidak boleh memiliki suara (kebisingan) yang terlalu tinggi dan BM-7 berhasil memperolehnya. Terakhir tim berhasil memperoleh stiker brake test sebagai inspeksi terakhir dan kemudian resmi dinyatakan dapat mengikuti dynamic event,” urainya.
Pada acceleration event Rifqi Dwantara sebagai driver berhasil mencatatkan waktu 6,359 detik. Kemudian pada skid pad event, Made Bilan berhasil meraih catatan waktu 5,134 detik yang juga mengantarkan Tim Bimasakti menduduki posisi 10 besar di event skid pad. Pada autocross event Driver ketiga, Hanif Adyatma menyelesaikan lap dua dengan waktu 1 menit 2 detik. Dengan hasil tersebut Bimasakti dinyatakan lolos ke endurance event.
“Bimasakti berhasil menyelesaikan endurance event dengan best lap 1 menit 12 detik dan merupakan yang tercepat di antara seluruh tim Indonesia,” jelasnya.
Event lain yang juga diikuti oleh Tim Bimasakti adalah business presentation. Dua perwakilan tim, Nadia dan Bilan diharuskan mempresentasikan ide terbaik untuk mengembangkan manufaktur mobil dalam skala industri. “Dalam kategori ini tim mampu memperoleh 3rd Place Business Presentation Category,” pungkasnya.
(rhs)