Menikmati Kelezatan Tiwul Mbok Sum di Bantul

Sabtu, 08 September 2018 - 14:20 WIB
Menikmati Kelezatan...
Menikmati Kelezatan Tiwul Mbok Sum di Bantul
A A A
BANTUL - Bagi warga Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya tentu tidak asing dengan tiwul. Apalagi bagi mereka yang saat ini sudah berusia 30 tahun ke atas. Dulu makanan dari bahan baku tepung singkong ini adalah makanan pokok pengganti nasi. Saat ini kuliner tradisional ini banyak diburu pencinta kuliner ndeso sebagai tombo kangen atau nostalgia tempo dulu.

Salah satu penjual tiwul yang terkenal di Yogyakarta adalah Tiwul Ayu Mbok Sum yang berada di Mangunan, Dlingo, Bantul. Lokasinya berada persis di jalan raya menuju Hutan Pinus Mangunan. Sekitar 1 kilometer sebelum hutan pinus jika dari arah kompleks Makam Imogiri. Di tempat ini disediakan berbagai menu tiwul, mulai tiwul sebagai pengganti nasi maupun untuk kudapan. Untuk paling tidak ada lima varian rasa yang disediakan di tempat ini.

"Tiwul manis gula Jawa, tiwul manis gula pasir, rasa cokelat, keju dan gurih," ujar Suminem atau yang akrab dipanggil Mbok Sum ini, Sabtu (8/9/2018).

Hari biasa warung Mbok Sum mampu menjual hingga 500 tiwul aneka rasa. Jika hari libur panjang Mbok Sum mampu menjual 1.000 hingga 2.000 porsi tiwul. Harga yang ditawarkan juga sangat murah. Satu porsi tiwul manis gula Jawa di banderol Rp6.000 sementara rasa cokelat dan keju dijual Rp10.000. "Yang paling laris memang yang tiwul untuk oleh-oleh atau untuk kudapan," terangnya.

Selain untuk kudapan di tempat ini juga disediakan tiwul sebagai pengganti nasi. Berbeda dengan tiwul untuk kudapan, tiwul pengganti nasi ini rasanya tawar. Tiwul ini disajikan dengan lauk ayam kampung dan sayur lombok ijo. Sayu lombok ijo ini berbahan dasar cabai hijau. Santannya yang kental ditambah irisan tempe membuat sayur ini sangat cocok untuk menemani menyantap tiwul. "Kami menyediakan model paket. Satu paket komplet tiwul ayam kampung goreng dan sayur lombok hijau dan sambal kami jual Rp30.000," terangnya.

Membuat tiwul manis dan tiwul tawar pengganti nasi ini tidak jauh berbeda. Proses membuat tiwul manis ini tidak lama dan tidak ribet. Hanya butuh beberapa menit. Caranya tepung gaplek atau tepung singkong kering dicampur dengan gula dan parutan kelapa kemudian dikukus sebentar. "Untuk varian manis langsung dihidangkan, varian yag lain tinggal ditaburi keju atau cokelat," tuturnya.

Sementara untuk membuat tiwul tawar lebih simpel lagi. Tepung gaplek langsung dikukus tanpa dicampur apa-apa lagi. Hanya butuh beberapa menit tiwul langsung siap disajikan. "Tiwul buatan kami tidak pake pengawet. Tahan sampai 24 jam. Untuk tiwul tawar kami masak jika ada pesanan jadi masih hangat," katanya.

Basuni (50), warga Jakarta Selatan mengaku sengaja mampir ke warung tiwul ayu Mbok Sum untuk bernostalgia makanan waktu kecil. Basuni yang lahir di Yogya ini menyebut waktu kecil sering makan nasi tiwul dengan lauk sayur tempe, ikan asin dan sambel. Menurutnya, menu ini seperti ini sudah jarang ditemui. Saat pulang ke Yogya dirinya sengaja mampir ke warung ini untuk bernostalgia waktu kecil.
"Sayangnya di sini tidak menyediakan lauk ikan asin. Pasti tambah mantab," ujarnya.

Selain menikmati tiwul tawar dirinya juga membeli tiwul manis untuk sekedar kudapan saat di perjalanan. "Ini tidak tahan lama, jadi tidak sempat kita bawa pulang ke Jakarta," ujarnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3274 seconds (0.1#10.140)