Mengunjungi Makam R Soegiarin, Penyebar Berita Kemerdekaan RI di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Rasa haru terpancar pada raut wajah Sugiarno (89) saat diajak berkunjung ke makam R Soegiarin, kakaknya yang pada saat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dikenal sebagai markonis atau penyebar berita kemerdekaan Indonesia melalui Kantor Berita Domei Jakarta. Dia merasa terharu karena baru kali pertama ini ada orang yang perhatian dan peduli atas perjuangan sang kakak yang meninggal pada 1987 lalu dan dimakamkan di TPU Bergota Semarang, Jawa Tengah.
Di makam kakaknya, Eyang Giri, begitu ia akrab dipanggil, bersama-sama memanjatkan doa bersama dan tabur bunga dengan sejumlah karyawan Alfamidi dan anggota Koramil 13/Semarang Selatan yang dipimpin Danramil Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM. Sebelumnya, telah dilakukan bersih-bersih di area makam tersebut.
"Kakak saya, almarhum Mas Giarin dulu bekerja sebagai wartawan Kantor Berita Domei. Menjelang Proklamasi, dia mendapat perintah dari Adam Malik untuk menyiarkan naskah Proklamasi ke seluruh dunia melalui pesan morse," kata Eyang Giri, Rabu (15/8/2018).
"Karena keberanian beliau masuk dan menghidupkan mesin morse yang dijaga ketat Jepang, maka tersiarkan lah berita kemerdekaan ke seluruh dunia, termasuk Australia yang merelay pada petang harinya," ungkapnya.
Di era perang kemerdekaan, Sugiarno bergabung dalam barisan Tentara Pelajar sebagai penjaga front pertahanan di pinggiran kota, dan pernah terlibat kontak senjata dengan pasukan Tiger Brigade Belanda di pinggiran Salatiga.
Sementara, kehadiran Tim CSR Alfamidi Peduli Pejuang bersama Koramil 13 Semarang Selatan tersebut dalam rangka memyambut HUT ke-73 Kemedekaan RI. "Kami memiliki program peduli pejuang sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian atas jasa dan pengorbanannya bagi bangsa. Tanpa mereka kami yakin Indonesia tidak bisa medeka begitu saja. Oleh karena itu kami juga sinkronkan dengan kegiatan Koramil 13 Semarang yang juga melakukan bersih-besih di makam pejuang," kata Event Promotion Alfamidi Jateng & DIY, Yusuf Wahyu Hidayat.
Menjelang HUT Proklamasi ini, Alfamidi memberikan paket bingkisan sembako dan tali asih ke sejumlah veteran kemerdekaan di wilayah Semarang. Antara lain kepada dua pejuang Tentara Pelajar, Hendro (90) dan Sugiarno (89). Pejuang Veteran lain dari BKR adalah Hardijono (92) warga Jomblang.
Penyerahan bingkisan ke pejuang veteran diawali dengan bersih-bersih makam oleh prajurit TNI AD Koramil 13 Semarang Selatan dan Karyawan Alfamidi. Danramil 13 Semarang Selatan Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM menambahkan, kegiatan bersih-bersih makam pejuang dilakukan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI Ke-73.
"Kami gelar khususnya di makam yang berada di luar TMP. Karena umumnya kurang terawat dengan baik. Termasuk di makam alm R Soegiarin ini juga akan kami buat semacam prasasti yang bisa menunjukkan kiprah dan jasa beliau, agar bisa diketahui generasi muda. Harapan kami jangan sampai semangat juang mereka tidak terwariskan pada generasi muda kelak," kata Rahmatullah.
Sebab itu, Alfamidi berencana mendukung langkah Koramil 13 untuk mewujudkan prasasti R Soegiarin Markonis Teks Proklamasi RI di area makam keluarga yang ada di kompleks Makam Keluarga Kadipaten Semarang, Bergota Semarang.
Di makam kakaknya, Eyang Giri, begitu ia akrab dipanggil, bersama-sama memanjatkan doa bersama dan tabur bunga dengan sejumlah karyawan Alfamidi dan anggota Koramil 13/Semarang Selatan yang dipimpin Danramil Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM. Sebelumnya, telah dilakukan bersih-bersih di area makam tersebut.
"Kakak saya, almarhum Mas Giarin dulu bekerja sebagai wartawan Kantor Berita Domei. Menjelang Proklamasi, dia mendapat perintah dari Adam Malik untuk menyiarkan naskah Proklamasi ke seluruh dunia melalui pesan morse," kata Eyang Giri, Rabu (15/8/2018).
"Karena keberanian beliau masuk dan menghidupkan mesin morse yang dijaga ketat Jepang, maka tersiarkan lah berita kemerdekaan ke seluruh dunia, termasuk Australia yang merelay pada petang harinya," ungkapnya.
Di era perang kemerdekaan, Sugiarno bergabung dalam barisan Tentara Pelajar sebagai penjaga front pertahanan di pinggiran kota, dan pernah terlibat kontak senjata dengan pasukan Tiger Brigade Belanda di pinggiran Salatiga.
Sementara, kehadiran Tim CSR Alfamidi Peduli Pejuang bersama Koramil 13 Semarang Selatan tersebut dalam rangka memyambut HUT ke-73 Kemedekaan RI. "Kami memiliki program peduli pejuang sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian atas jasa dan pengorbanannya bagi bangsa. Tanpa mereka kami yakin Indonesia tidak bisa medeka begitu saja. Oleh karena itu kami juga sinkronkan dengan kegiatan Koramil 13 Semarang yang juga melakukan bersih-besih di makam pejuang," kata Event Promotion Alfamidi Jateng & DIY, Yusuf Wahyu Hidayat.
Menjelang HUT Proklamasi ini, Alfamidi memberikan paket bingkisan sembako dan tali asih ke sejumlah veteran kemerdekaan di wilayah Semarang. Antara lain kepada dua pejuang Tentara Pelajar, Hendro (90) dan Sugiarno (89). Pejuang Veteran lain dari BKR adalah Hardijono (92) warga Jomblang.
Penyerahan bingkisan ke pejuang veteran diawali dengan bersih-bersih makam oleh prajurit TNI AD Koramil 13 Semarang Selatan dan Karyawan Alfamidi. Danramil 13 Semarang Selatan Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM menambahkan, kegiatan bersih-bersih makam pejuang dilakukan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI Ke-73.
"Kami gelar khususnya di makam yang berada di luar TMP. Karena umumnya kurang terawat dengan baik. Termasuk di makam alm R Soegiarin ini juga akan kami buat semacam prasasti yang bisa menunjukkan kiprah dan jasa beliau, agar bisa diketahui generasi muda. Harapan kami jangan sampai semangat juang mereka tidak terwariskan pada generasi muda kelak," kata Rahmatullah.
Sebab itu, Alfamidi berencana mendukung langkah Koramil 13 untuk mewujudkan prasasti R Soegiarin Markonis Teks Proklamasi RI di area makam keluarga yang ada di kompleks Makam Keluarga Kadipaten Semarang, Bergota Semarang.
(amm)