Kawasan Gunung Bohong di Perbatasan KBB-Cimahi Terbakar
A
A
A
CIMAHI - Kebakaran melanda kawasan lahan kosong berupa ilalang dan pepohonan di Gunung Bohong di wilayah perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi, Rabu (8/8/2018) petang. Sejumlah petugas pemadam kebakaran dari KBB dan Kota Cimahi dengan dukungan lima unit mobil pemadam hingga pukul 21.00 WIB masih berjibaku untuk memadamkan api.
Salah satu saksi Jesica (26) mengatakan, melihat awal mula api di sekitar Kampung Tilar, Desa Gadobangkong. Lama kelamaan api kemudian merembet ke dekat rumahnya di sekitar Pondok Dustira. "Rumah kami lokasinya paling dekat ke titik api di kawasan Gunung Bohong yang terbakar, makanya khawatir" kata wanita yang tinggal di Jalan Antareja, RT 04/08, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, KBB ini.
Dia menjelaskan, api pertama kali terlihat sekitar pukul 17.00 WIB, kemudian merembet ke sejumlah titik. Kebakaran di lokasi itu hampir terjadi setiap tahun khususnya di musim kemarau, namun kebakaran kali ini apinya jauh lebih besar. Dia menduga, kebakaran disebabkan oleh sisa puntung rokok yang dibuang ke ilalang.
Pasalnya, pohon bambu yang terdapat di sebagian besar wilayah Gunung Bohong cukup tebal dan rindang. "Kebakaran di Gunung Bohong terjadi setiap kali musim kemarau karena banyak ilalang dan pohon yang rentan terbakar," sambungnya.
Warga lainnya Agustina (64), menuturkan, pertama kali mendengar ada kebakaran dari suara letupan-letupan yang awalnya dikira tentara sedang berlatih menembak. Dia menilai proses pemadaman kebakaran di Gunung Bohong biasa memakan waktu yang lama. "Karena musim kemarau jadi pemadaannya saya rasa cukup sulit dan memakan waktu," ujarnya.
Berdasarkan pantauan kebakaran di Gunung Bohong terlihat ada tiga titik api. Salah satu titik api yang paling besar terlihat di sekitar permukiman warga Pondok Dustira. Namun belum diketahui seberapa luas kebakaran yang terjadi di Gunung Bohong ini.
Salah satu saksi Jesica (26) mengatakan, melihat awal mula api di sekitar Kampung Tilar, Desa Gadobangkong. Lama kelamaan api kemudian merembet ke dekat rumahnya di sekitar Pondok Dustira. "Rumah kami lokasinya paling dekat ke titik api di kawasan Gunung Bohong yang terbakar, makanya khawatir" kata wanita yang tinggal di Jalan Antareja, RT 04/08, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, KBB ini.
Dia menjelaskan, api pertama kali terlihat sekitar pukul 17.00 WIB, kemudian merembet ke sejumlah titik. Kebakaran di lokasi itu hampir terjadi setiap tahun khususnya di musim kemarau, namun kebakaran kali ini apinya jauh lebih besar. Dia menduga, kebakaran disebabkan oleh sisa puntung rokok yang dibuang ke ilalang.
Pasalnya, pohon bambu yang terdapat di sebagian besar wilayah Gunung Bohong cukup tebal dan rindang. "Kebakaran di Gunung Bohong terjadi setiap kali musim kemarau karena banyak ilalang dan pohon yang rentan terbakar," sambungnya.
Warga lainnya Agustina (64), menuturkan, pertama kali mendengar ada kebakaran dari suara letupan-letupan yang awalnya dikira tentara sedang berlatih menembak. Dia menilai proses pemadaman kebakaran di Gunung Bohong biasa memakan waktu yang lama. "Karena musim kemarau jadi pemadaannya saya rasa cukup sulit dan memakan waktu," ujarnya.
Berdasarkan pantauan kebakaran di Gunung Bohong terlihat ada tiga titik api. Salah satu titik api yang paling besar terlihat di sekitar permukiman warga Pondok Dustira. Namun belum diketahui seberapa luas kebakaran yang terjadi di Gunung Bohong ini.
(whb)