Isak Tangis Pecah di Pemakaman Polisi yang Tertembak Senjata Kapolsek
A
A
A
BUTON - Isak tangis mewarnai pemakaman anggota Polsek Sampoabalo, Polres Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigadir Polisi Sanusi yang tewas karena terkena peluru nyasar. Peluru itu disinyalir berasal dari senjara Kapolsek Sampoabalo saat melerai tawuran, Selasa (30/7/2018).
Keluarga tak menyangka Brigpol Sanusi tewas dalam usia yang masih cukup muda, 30 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan anak. Sang istri pingsan berkali-kali saat melihat jenazah Sanusi dimasukan ke dalam liang lahat. Brigpol Sanusi dimakamkan secara kedinasan di kampung halamannya di Kelurahan Katobengke, Kota Baubau.
“Brigadir Sanusi adalah sosok polisi yang baik yang tidak pernah ada cacat dalam karirnya,” kata Kapolres Buton AKBP Andi Herman, Selasa (31/7/2018).
Untuk diketahui, Brigpol Sanusi tewas terkena peluru nyasar di bagian kepala saat hendak melerai tawuran antarpelajar. Diduga Brigpol Sanusi terkena peluru nyasar yang ditembakan oleh Kapolsek Sampoabalo Iptu Suwoto yang panik saat tawuran pelajar tidak terkendali. Situasi chaos karena bukan hanya pelajar yang ikut tawuran tapi juga para orang tua dan warga. Mereka juga menggunakan senjata tajam untuk menyerang lawan.
Sanusi sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tapi nyawanya tidak dapat tertolong. (Baca Juga: Bintara Polisi Tewas Tertembak Senjata Kapolsek saat Lerai Tawuran Pelajar(amm)
Keluarga tak menyangka Brigpol Sanusi tewas dalam usia yang masih cukup muda, 30 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan anak. Sang istri pingsan berkali-kali saat melihat jenazah Sanusi dimasukan ke dalam liang lahat. Brigpol Sanusi dimakamkan secara kedinasan di kampung halamannya di Kelurahan Katobengke, Kota Baubau.
“Brigadir Sanusi adalah sosok polisi yang baik yang tidak pernah ada cacat dalam karirnya,” kata Kapolres Buton AKBP Andi Herman, Selasa (31/7/2018).
Untuk diketahui, Brigpol Sanusi tewas terkena peluru nyasar di bagian kepala saat hendak melerai tawuran antarpelajar. Diduga Brigpol Sanusi terkena peluru nyasar yang ditembakan oleh Kapolsek Sampoabalo Iptu Suwoto yang panik saat tawuran pelajar tidak terkendali. Situasi chaos karena bukan hanya pelajar yang ikut tawuran tapi juga para orang tua dan warga. Mereka juga menggunakan senjata tajam untuk menyerang lawan.
Sanusi sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tapi nyawanya tidak dapat tertolong. (Baca Juga: Bintara Polisi Tewas Tertembak Senjata Kapolsek saat Lerai Tawuran Pelajar(amm)