53 Dusun di Kabupaten Semarang Rawan Krisis Air bersih
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 53 dusun di 15 desa yang berada di Kecamatan Bringin, Pabelan, Suruh, Getasan, Bancak, Pringapus dan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah rawan krisis air bersih.
Namun hingga saat ini, baru sejumlah dusun di Kecamatan Bringin, Pringapus dan Suruh yang mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, hingga Senin (30/7/2018) BPBD baru menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 38 tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki.
"Dari 38 tangki tersebut tiga diantaranya disalurkan di Dusun Sengkrik dan Krjan, Desa Kalikurmo, Kecamatan Bringin dan sejumlah dusun di Kecamatan Pringapus dan Suruh," katanya kepada SINDOnews, Senin (30/7/2018).
Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih tersebut didasarkan pada permohonan bantuan dari pihak desa. "Kami imbau kepada aparatur desa yang warganya sudah mengalami kesulitan air bersih segera melapor ke BPBD agar bantuan bisa secepatnya disalurkan. Setelah ada laporan, langsung kami bantu," katanya.
Dia menjelaskan, pada 2018 ini, BPBD Kabupaten Semarang menyiapkan air bersih untuk membantu warga yang kesulitan air bersih sebanyak 308 tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki. Air bersih sebanyak 308 tangki tersebut nilai nominal anggarannya sebesar Rp57.750.000.
"Kami telah menyiapkan langkah penanganan. Jika sewaktu-waktu terjadi krisis air bersih, kami langsung melakukan dropping," pungkasnya.
Namun hingga saat ini, baru sejumlah dusun di Kecamatan Bringin, Pringapus dan Suruh yang mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, hingga Senin (30/7/2018) BPBD baru menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 38 tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki.
"Dari 38 tangki tersebut tiga diantaranya disalurkan di Dusun Sengkrik dan Krjan, Desa Kalikurmo, Kecamatan Bringin dan sejumlah dusun di Kecamatan Pringapus dan Suruh," katanya kepada SINDOnews, Senin (30/7/2018).
Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih tersebut didasarkan pada permohonan bantuan dari pihak desa. "Kami imbau kepada aparatur desa yang warganya sudah mengalami kesulitan air bersih segera melapor ke BPBD agar bantuan bisa secepatnya disalurkan. Setelah ada laporan, langsung kami bantu," katanya.
Dia menjelaskan, pada 2018 ini, BPBD Kabupaten Semarang menyiapkan air bersih untuk membantu warga yang kesulitan air bersih sebanyak 308 tangki dengan kapasitas 5.000 liter per tangki. Air bersih sebanyak 308 tangki tersebut nilai nominal anggarannya sebesar Rp57.750.000.
"Kami telah menyiapkan langkah penanganan. Jika sewaktu-waktu terjadi krisis air bersih, kami langsung melakukan dropping," pungkasnya.
(nag)