Waspada! Ikan Kali Brantas Konsumsi Plastik Popok
A
A
A
MOJOKERTO - Masyarakat yang suka mengonsumsi jenis ikan Rengkik dan Keting dari Sungai Brantas patut berhati-hati.
Dua jenis ikan favorit yang sering dikonsumsi masyarakat ini ternyata memakan sampah plastik dari popok bayi yang membahayakan kesehatan. Itu tak luput dari banyaknya sampah dari jenis popok bayi yang dibuang ke sungai yang melintas di beberapa kabupaten di Jawa Timur ini.
Direktur Ecoton Prigi Arisandi mengatakan, awal Juli lalu pihaknya melakukan penelitian terhadap dua jenis ikan tersebut yang diambil dari Sungai Brantas. Hasilnya, dalam lambung kedua ikan ini, ditemukan fiber dan serpihan plastik yang berasal dari sampah popok plastik.
”Kita bedah lambungnya dan menggunakan mikroskopik makroskopis. Positif ikan Rengkik dan Keting mengonsumsi plastik popok,” terang Prigi, Kamis (26/7).
Di sepanjang Sungai Brantas, Ecoton memang pernah melakukan aksi bersih-bersih popok bayi. Dan hasilnya, ada banyak popok bayi yang dibuang di sungai ini.
Sementara menurut Prigi, feeding behavior atau perilaku makan ikan cenderung memakan sesuatu yang ada di perairan. ”Tak hanya bahaya bagi yang mengonsumi, tapi kelestarian ikan-ikan di sungai ini juga terancam,” tandasnya.
Pihaknya tak hanya meneliti ikan Rengkik dan Keting saja. Menurut Prigi, di sepanjang Sungai Brantas juga ditemukan jenis ikan lainnya. Di antaranya ikan Bader, Nila, Jendil dan Dukang atau ikan muara.
Fakta buruk yang ditemukan ini, lanjut Prigi, tak luput dari kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah plastik dari popok bayi ke sungai. ”Ini menjadi pelajaran bagi masyarakat. Dan tak hanya itu, pemerintah daerah di sepanjang Sungai Brantas juga harus melakukan action,” tandasnya.
Sebagai tekanan kepada pemerintah daerah, pihaknya bakal melakukan aksi damai untuk mengangkat isu ini ke Gubernur Jatim. Selain itu, temuan ini juga bakal ditembuskan kepada seluruh kepala daerah sepanjang Sungai Kali Brantas itu untuk pijakan mengambil kebijakan.
”Sejak awal kami sampaikan, pemerintah daerah harus turun tangan dengan fenomena banyaknya popok bayi yang dibuang di sungai. Aturan ketat harus diberlakukan,” pungkasnya.
Dua jenis ikan favorit yang sering dikonsumsi masyarakat ini ternyata memakan sampah plastik dari popok bayi yang membahayakan kesehatan. Itu tak luput dari banyaknya sampah dari jenis popok bayi yang dibuang ke sungai yang melintas di beberapa kabupaten di Jawa Timur ini.
Direktur Ecoton Prigi Arisandi mengatakan, awal Juli lalu pihaknya melakukan penelitian terhadap dua jenis ikan tersebut yang diambil dari Sungai Brantas. Hasilnya, dalam lambung kedua ikan ini, ditemukan fiber dan serpihan plastik yang berasal dari sampah popok plastik.
”Kita bedah lambungnya dan menggunakan mikroskopik makroskopis. Positif ikan Rengkik dan Keting mengonsumsi plastik popok,” terang Prigi, Kamis (26/7).
Di sepanjang Sungai Brantas, Ecoton memang pernah melakukan aksi bersih-bersih popok bayi. Dan hasilnya, ada banyak popok bayi yang dibuang di sungai ini.
Sementara menurut Prigi, feeding behavior atau perilaku makan ikan cenderung memakan sesuatu yang ada di perairan. ”Tak hanya bahaya bagi yang mengonsumi, tapi kelestarian ikan-ikan di sungai ini juga terancam,” tandasnya.
Pihaknya tak hanya meneliti ikan Rengkik dan Keting saja. Menurut Prigi, di sepanjang Sungai Brantas juga ditemukan jenis ikan lainnya. Di antaranya ikan Bader, Nila, Jendil dan Dukang atau ikan muara.
Fakta buruk yang ditemukan ini, lanjut Prigi, tak luput dari kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah plastik dari popok bayi ke sungai. ”Ini menjadi pelajaran bagi masyarakat. Dan tak hanya itu, pemerintah daerah di sepanjang Sungai Brantas juga harus melakukan action,” tandasnya.
Sebagai tekanan kepada pemerintah daerah, pihaknya bakal melakukan aksi damai untuk mengangkat isu ini ke Gubernur Jatim. Selain itu, temuan ini juga bakal ditembuskan kepada seluruh kepala daerah sepanjang Sungai Kali Brantas itu untuk pijakan mengambil kebijakan.
”Sejak awal kami sampaikan, pemerintah daerah harus turun tangan dengan fenomena banyaknya popok bayi yang dibuang di sungai. Aturan ketat harus diberlakukan,” pungkasnya.
(wib)