Pasokan Minim Penyebab Tingginya Harga Ayam dan Telur di Bandung

Senin, 23 Juli 2018 - 11:44 WIB
Pasokan Minim Penyebab...
Pasokan Minim Penyebab Tingginya Harga Ayam dan Telur di Bandung
A A A
BANDUNG - Tingginya harga daging ayam dan telur di Kota Bandung, Jawa Barat dalam dua pekan terakhir disebabkan minimnya pasokan dari produsen. Sementara, kebutuhan cukup tinggi.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah mengakui, di Kota Bandung harga daging ayam Rp41.000 hingga 44.000/ kg. Sedangkan telur antara Rp28.000 hingga 30.000/kg. Kondisi itu disebabkan suplai dari produsen yang belum normal.

"Permintaan normal, tapi pasokan kurang. Kita memang ada masalah di daerah hulu atau produsen. Karena libur panjang, produsen baru mulai beternak satu minggu setelah Lebaran. Perlu waktu 30 hari untuk bisa sampai dipanen," kata Elly seusai membuka program operasi pasar murah antara TPID Kota Bandung dan BI Jabar di Jalan Arjuna, Senin (23/7/2018).

Menurut dia, permintaan ayam potong di Kota Bandung mencapai 800.000 ekor per hari, terdiri atas 500.000 ayam broiler dan 300.000 ayam pejantan. Sementara, untuk telur, pihaknya belum memiliki data akurat. Selama ini, suplai ayam broiler didapat dari Ciamis atau Priangan. Sedangkan telur sebagian besar dari Blitar, Jawa Timur.

Tingginya permintaan ayam dan telur saat Lebaran lalu juga menyebabkan tersendatnya suplai pada Juni dan Juli tahun ini. Informasi yang didapat, banyak ayam muda dan tua sudah dipanen sebelum waktunya. Akibatnya, seusai Lebaran stok ayam menipis.

"Tetapi masalahnya tidak hanya di produsen, juga ada program nasional terkait bantuan pangan non-tunai, di mana seluruh penerima manfaat diwajibkan membeli telur, sehingga kebutuhan telur merata di seluruh Indonesia," kata Elly.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8742 seconds (0.1#10.140)