Dukung Polri Berantas Terorisme, bank bjb Ajak Karyawan Nonton Film 22 Menit

Kamis, 19 Juli 2018 - 21:59 WIB
Dukung Polri Berantas...
Dukung Polri Berantas Terorisme, bank bjb Ajak Karyawan Nonton Film 22 Menit
A A A
BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) mengajak karyawannya nonton bareng film '22 Menit' di CGV Paskal 23 Mall, Bandung, Kamis (19/7/2018). Nobar film tersebut sebagai dukungan bank bjb terhadap Polri atas upaya pemberantasan terorisme.

Menurut Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan, nobar yang diselenggarakan bertepatan dengan launching film tersebut, bentuk sinergi bank bjb dengan Polri sekaligus komitmen bank bjb ikut mempromosikan film 22 Menit dalam upaya memberantas terorisme dan radikalisme di Indonesia.

"Melalui acara ini, bank bjb ikut membangun kesadaran masyarakat, dimulai dari internalnya untuk bersama-sama dengan penegak hukum memberantas segala bentuk terorisme di Indonesia," jelas Irfan.

Selain dukungan kepada Polri, acara nobar ini juga sebagai bentuk dukungan aktif bank bjb terhadap industri film Tanah Air. Sejak beberapa tahun belakangan ini, bank bjb kerap menyelenggarakan acara nobar berbagai film karya anak bangsa, melalui program bjb WideSCREEN, nonton bareng, dan lainnya.

"Film ini sangat baik untuk mengevakuasi masyarakat dalam upaya memberantas aksi terorisme (antiteroris) dengan menampilkan aksi-aksi heroik polisi yang secara profesional mampu memukul mundur para teroris, sehingga menimbulkan rasa aman bagi masyarakat apabila terjadi tindakan atau aksi terorisme melalui (#kamitidaktakutteroris)." ucap Ade Aindraswari salah satu karyawati bank bjb yang mengikuti kegiatan nobar film '22 Menit'.

Film '22 Menit' yang disutradarai Eugene Panji dan Myrna Paramita dari Buttonijo Film ini terinspirasi dari kisah nyata polisi dalam menangani aksi teror yang terjadi pada Januari 2016 lalu di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat.

Meski inspirasinya diambil dari kisah nyata, Eugene menegaskan bahwa '22 Menit' tidak dimaksudkan sebagai dokumentasi dari kejadian tersebut. Sebab, film ini juga dibumbui sedikit jalan cerita agar lebih menarik.

"Kami menggunakan CGI untuk banyak adegan action di film ini. Contohnya, adegan baku tembak antara polisi dan teroris. Lalu, karena ledakan kedai kopi dan pos polisinya beneran, kami juga harus pakai green screen untuk menggambarkan situasi Thamrin saat itu," kata Myrna.

Film ini menggaet aktor ternama Ario Bayu yang berperan sebagai tokoh utama. Dia menjadi Ardi, anggota pasukan antiterorisme kepolisian yang mempertaruhkan nyawanya demi mengamankan Ibu Kota dari ledakan bom tersebut. Pemeran lainnya dibintangi oleh sejumlah anggota dan pejabat Polri.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1197 seconds (0.1#10.140)