Terobos Busway dan Trotoar, Pengendara Bisa Kena Siram Air Busticpray
A
A
A
SURABAYA - Pelanggaran lalu lintas di kota besar masih marak terjadi. Terutama sepeda motor yang masuk melintas di jalur busway dan trotoar untuk pejalan kaki. Kemacetan parah menjadi pembenar banyak pengendara motor di kota ini lebih memilih jalan alternatif lain.
Salah satunya dengan nekat melintasi jalur yang dilarang. Contohnya di kota Jakarta, meski tahu apabila melewati jalur khusus busway dilarang dan berbahaya, pengendara motor tetap saja acuh.
Mahasiswa Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan Busticpray (Busway Automatic Spray) bagi pengendara motor nakal yang melanggar lalu lintas.
Berbasis deteksi gambar, alat ini akan menyemprotkan air secara otomatis ke arah pengendara yang melanggar guna memberi efek jera.Tiga mahasiswa ITS yakni Viko Dian Nano, Aris Setiawan dan Ian Haikal Amir Akbar menciptakan alat semprot air otomatis dengan nama Busticpray.
Alat ini nantinya akan dipasang di tepi jalur bus ini sebagai perangkap. Tim ini mengklaim, alat buatannya akan mampu memberi efek jera lebih bagi pengendara motor yang nekat melewati jalur khusus bus ini.
Pada mulanya, ide pembuatan Busticpray memang dikhususkan untuk mengawasi pelanggaran di jalur khusus bus Trans Jakarta. Akan tetapi, Busticpray buatannya juga dapat diterapkan di trotoar kota-kota lainnya guna mengawasi jenis-jenis pelanggaran lain.
“Melewati trotoar atau tidak memakai helm bisa saja terdeteksi, tinggal merubah programnya,” kata Viko, Senin (16/7/2018).
Penindakan berupa tilang yang selama ini diterapkan oleh polisi tidak begitu membantu. Banyak pengendara yang mencuri-curi kesempatan apabila tidak ada pengawasan polisi. Berdasar kondisi itu, bersama dua rekannya akhirnya memiliki ide memasang perangkap di tepi jalan ini.
Memanfaatkan kamera sebagai pendeteksi, ia menjelaskan bahwa alat akan otomatis menyemburkan air apabila terdapat pengendara yang melanggar sedang melintas dan terekam oleh kamera.
Viko menjelaskan, sistem ini dinamakan image processing. Alat menangkap gambar dengan kamera kemudian melihat kesesuaian objek yang telah ditentukan.
“Dari rekaman tersebut, microcontroller raspberry yang kami gunakan akan memicu modul relay, menyalakan pompa, dan menyemprotkan air,” jelas mahasiswa kelahiran Malang ini.
Ia menuturkan, selain berguna sebagai perangkap, gambar yang terekam kamera juga dapat membantu kepolisian untuk menindaklanjuti pelaku. “Plat nomor pelanggar dapat tedeteksi, sehingga hukuman berupa tilang tetap bisa diberlakukan,” ucapnya.
Salah satunya dengan nekat melintasi jalur yang dilarang. Contohnya di kota Jakarta, meski tahu apabila melewati jalur khusus busway dilarang dan berbahaya, pengendara motor tetap saja acuh.
Mahasiswa Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan Busticpray (Busway Automatic Spray) bagi pengendara motor nakal yang melanggar lalu lintas.
Berbasis deteksi gambar, alat ini akan menyemprotkan air secara otomatis ke arah pengendara yang melanggar guna memberi efek jera.Tiga mahasiswa ITS yakni Viko Dian Nano, Aris Setiawan dan Ian Haikal Amir Akbar menciptakan alat semprot air otomatis dengan nama Busticpray.
Alat ini nantinya akan dipasang di tepi jalur bus ini sebagai perangkap. Tim ini mengklaim, alat buatannya akan mampu memberi efek jera lebih bagi pengendara motor yang nekat melewati jalur khusus bus ini.
Pada mulanya, ide pembuatan Busticpray memang dikhususkan untuk mengawasi pelanggaran di jalur khusus bus Trans Jakarta. Akan tetapi, Busticpray buatannya juga dapat diterapkan di trotoar kota-kota lainnya guna mengawasi jenis-jenis pelanggaran lain.
“Melewati trotoar atau tidak memakai helm bisa saja terdeteksi, tinggal merubah programnya,” kata Viko, Senin (16/7/2018).
Penindakan berupa tilang yang selama ini diterapkan oleh polisi tidak begitu membantu. Banyak pengendara yang mencuri-curi kesempatan apabila tidak ada pengawasan polisi. Berdasar kondisi itu, bersama dua rekannya akhirnya memiliki ide memasang perangkap di tepi jalan ini.
Memanfaatkan kamera sebagai pendeteksi, ia menjelaskan bahwa alat akan otomatis menyemburkan air apabila terdapat pengendara yang melanggar sedang melintas dan terekam oleh kamera.
Viko menjelaskan, sistem ini dinamakan image processing. Alat menangkap gambar dengan kamera kemudian melihat kesesuaian objek yang telah ditentukan.
“Dari rekaman tersebut, microcontroller raspberry yang kami gunakan akan memicu modul relay, menyalakan pompa, dan menyemprotkan air,” jelas mahasiswa kelahiran Malang ini.
Ia menuturkan, selain berguna sebagai perangkap, gambar yang terekam kamera juga dapat membantu kepolisian untuk menindaklanjuti pelaku. “Plat nomor pelanggar dapat tedeteksi, sehingga hukuman berupa tilang tetap bisa diberlakukan,” ucapnya.
(vhs)