Pancing Harimau, Kambing dan Anjing Dijadikan Umpan
A
A
A
PEKANBARU - Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau saat ini sudah berada di lokasi tempat ditemukannya harimau yakni Koto Tua Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Petugas melakukan penyisiran di lokasi ditemukan jejak harimau.
Untuk memancing harimau keluar dari tempat persembunnyiannya, warga dan petugas BKSDA memasang umpan. Umpan tersebut adalah kambing dan anjing. "Kita sudah sepakat dengan warga untuk memasang umpan. Warga bersedia menyiapkan kambing dan anjing," ucap Staf Wilayah II BBKSDA Riau, Salman Yasir Rabu (11/7/2018).
Dia mengatakan kambing dan anjing itu akan diletakkan di berbagai titik di sekitaran Desa Koto Tua, terutama di areal kebun karet, tempat ditemukannya jejak harimau.
Dari ukuran tapak kaki, diperkirakan harimau yang ditemukan itu sudah berusia dewasa. Harimau itu diperkirakan berasal dari hutan di sekitaran PLTA XIII Koto Kampar.
Selain melakukan pencaharian, pihak BKSDA juga melakukan pendekatan kepada warga. Warga diharapkan agar tidak melakukan tindakan sendiri bila bertemu harimau. Hal ini karena harimau merupakan satwa yang dilindungi.
"Kita saat ini memberikan pengarahan kepada warga. Kita minta warga tetap tenang dengan adanya jejak harimau," ucap Kepala BKSDA Riau, Haryono.
Seperti diketahui, kemarin petugas BKSDA mendapat laporan dari warga tentang adanya harimau di perkebunan karet warga. Petugas perlindungan satwa yang dilindungi ini pun langsung mendatangi lokasi.
Untuk memancing harimau keluar dari tempat persembunnyiannya, warga dan petugas BKSDA memasang umpan. Umpan tersebut adalah kambing dan anjing. "Kita sudah sepakat dengan warga untuk memasang umpan. Warga bersedia menyiapkan kambing dan anjing," ucap Staf Wilayah II BBKSDA Riau, Salman Yasir Rabu (11/7/2018).
Dia mengatakan kambing dan anjing itu akan diletakkan di berbagai titik di sekitaran Desa Koto Tua, terutama di areal kebun karet, tempat ditemukannya jejak harimau.
Dari ukuran tapak kaki, diperkirakan harimau yang ditemukan itu sudah berusia dewasa. Harimau itu diperkirakan berasal dari hutan di sekitaran PLTA XIII Koto Kampar.
Selain melakukan pencaharian, pihak BKSDA juga melakukan pendekatan kepada warga. Warga diharapkan agar tidak melakukan tindakan sendiri bila bertemu harimau. Hal ini karena harimau merupakan satwa yang dilindungi.
"Kita saat ini memberikan pengarahan kepada warga. Kita minta warga tetap tenang dengan adanya jejak harimau," ucap Kepala BKSDA Riau, Haryono.
Seperti diketahui, kemarin petugas BKSDA mendapat laporan dari warga tentang adanya harimau di perkebunan karet warga. Petugas perlindungan satwa yang dilindungi ini pun langsung mendatangi lokasi.
(nag)