Jelang Asian Games, Hotel di Pelembang Full Booking
A
A
A
PALEMBANG - Jumlah hotel yang mencapai 6.400 kamar kurang mengakomodir kebutuhan karena diklaim telah habis dipesan kontingen Asian Games dari berbagai negara. Kondisi ini menjadi peluang emas homestay untuk menyambut tamu dan wisatawan, namun perlu sentuhan dari pemerintah.
Karena perkembangan homestay di Palembang untuk mendukung sektor pariwisata masih belum berjalan maksimal. Saat ini, baru terdaftar 28 homestay di Palembang. Namun, baik dari sisi kualitas dan pelayanan masih belum seragam dan butuh sentuhan dari pemerintah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga mengatakan, pengusaha homestay di Palembang harus mengambil peluang dihelatnya pesta olahraga Asian Games 2018. Dimana kebutuhan penginapan bagi atlet, official peserta Asian Games serta penonton dan wisatawan mengalami peningkatan.
“Jumlah kamar hotel di Palembang yang mencapai 6.400 kamar kurang mengakomodir kebutuhan. Semuanya full dibooking kontingen Asian Games dari berbagai negara. Untuk tamu undangan serta wisatawan sudah kesulitan untuk membooking kamar. Nah, peluang ini harusnya bisa ditangkap oleh pelaku industri homestay,” ujar Irene usai membuka Workshop Pengelolaan Homestay, di Excelton Hotel.
Ia menjelaskan, Asian Games 2018 akan menyedot belasan ribu wisatawan ke Palembang. Ada lebih dari 1.500 media, 4.500 atlit dan penonton dari seluruh negara peserta Asian Games akan hadir di Palembang. Bahkan, sejumlah penerbangan dari dan menuju Palembang saat ini sudah sulit didapatkan.
“Jadi jangan hanya hotel saja yang kebagian rezeki, tapi juga homestay yang pemiliknya merupakan warga lokal bisa mendapat manfaat dari Asian Games. Makanya, kami gelar workshop agar pengelola homestay mendapatkan gambaran bagaimana mengelola homestay yang baik,” katanya.
Keberadaan homestay sangat vital saat Asian Games lantaran kebutuhan tempat menginap saat gelaran sangat tinggi dan kurang bisa ditampung oleh ketersediaan kamar hotel. Namun standar pelayanan dan fasilitasnya harus ditingkatkan. Seperti kondisi kamar, kenyamanan kasur, kebersihan toilet dan sebagainya harus menjadi perhatian pengelola.
Karena perkembangan homestay di Palembang untuk mendukung sektor pariwisata masih belum berjalan maksimal. Saat ini, baru terdaftar 28 homestay di Palembang. Namun, baik dari sisi kualitas dan pelayanan masih belum seragam dan butuh sentuhan dari pemerintah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga mengatakan, pengusaha homestay di Palembang harus mengambil peluang dihelatnya pesta olahraga Asian Games 2018. Dimana kebutuhan penginapan bagi atlet, official peserta Asian Games serta penonton dan wisatawan mengalami peningkatan.
“Jumlah kamar hotel di Palembang yang mencapai 6.400 kamar kurang mengakomodir kebutuhan. Semuanya full dibooking kontingen Asian Games dari berbagai negara. Untuk tamu undangan serta wisatawan sudah kesulitan untuk membooking kamar. Nah, peluang ini harusnya bisa ditangkap oleh pelaku industri homestay,” ujar Irene usai membuka Workshop Pengelolaan Homestay, di Excelton Hotel.
Ia menjelaskan, Asian Games 2018 akan menyedot belasan ribu wisatawan ke Palembang. Ada lebih dari 1.500 media, 4.500 atlit dan penonton dari seluruh negara peserta Asian Games akan hadir di Palembang. Bahkan, sejumlah penerbangan dari dan menuju Palembang saat ini sudah sulit didapatkan.
“Jadi jangan hanya hotel saja yang kebagian rezeki, tapi juga homestay yang pemiliknya merupakan warga lokal bisa mendapat manfaat dari Asian Games. Makanya, kami gelar workshop agar pengelola homestay mendapatkan gambaran bagaimana mengelola homestay yang baik,” katanya.
Keberadaan homestay sangat vital saat Asian Games lantaran kebutuhan tempat menginap saat gelaran sangat tinggi dan kurang bisa ditampung oleh ketersediaan kamar hotel. Namun standar pelayanan dan fasilitasnya harus ditingkatkan. Seperti kondisi kamar, kenyamanan kasur, kebersihan toilet dan sebagainya harus menjadi perhatian pengelola.
(rhs)