Menhub Berikan Pengarahan Awak Kapal di Simalungun
A
A
A
SIMALUNGUN -
Pascatenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Menhub Budi Karya Sumadi memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peserta pendidikan dan pelatihan kesyahbandaran bagi awak kapal dan pelaku usaha transportasi danau, di pelabuhan Tiga Ras, Simalungun.
Selain memberikan bimbingan dan pengarahan bagi sekitar 100 awak kapal dan pelaku usaha transportasi danau, Budi juga memberikan life jaket kepada awak kapal dan pemeriksaan kapal serta melakukan tabur bunga di Danau Toba bersama Kapolda Sumut Irjen Polisi Paulus Waterpauw,Bupati Simalungun JR Saragih.
Kepada para awak kapal dan pelaku usaha transportasi danau,Budi meminta supaya memahai standart operasional pelayaran dan pengelolaan pelabuhan,sehingga keselamatan pelayaran bisa terjamin.
“Anda harus tahu dan paham tentang standar operasional,pengelolaan pelabuhan dan pelayaran,dengan melakukan ramp check serta persyaratan kapal untuk bisa berlayar di Danau Toba,” ujar Budi.
Kepada para awak kapal dan pengusaha transportasi danau,Budi mengatakan dalam berlayar,kapal harus memiliki manifest penumpang, jumlah life jacket yang tersedia harus lebih banyak dari kapasitas penumpang, dan yang penting tidak ada toleransi dalam kapasitas penumpang, meskipun pada musim liburan.
Budi menambahkan Kementerian Perhubungan juga akan melakukan evaluasi terhadap seluruh kapal yang beroperasi di kawasan Danau Toba,sehingga memenuhi persyaratan berlayar.
Dalam kunjungannya ke pelabuhan Tiga Ras,Budi juga menerima hasil evaluasi tum Ad Hoc Kementerian Perhubungan yang menyimpulkan,masih banyak kelalaian para pelaku usaha transportasi di Danau Toba.
Misalnya saja persyaratan dokumen kapal, aspek konstruksi kapal. Lalu, perlengkapan keselamatan, aspek muatan kapal, surat persetujuan berlayar, sistem informasi dan permesinan, aspek kepelabuhan serta aspek operasional kapal.
Untuk memperbaiki manajemen transportasi di wilayah Danau Toba menuurtnya, Kementerian Perhubungan akan terlibat langsung bersama kepolisian dan pemerintah daerah dalam rangka melakukan langkah perbaikan.
Bupati Simalungun JR Saragih yang mendampingi kunjungan itu mengatakan,pihaknya sudah meminta Dinas Perhubungan untuk memberikan sanksi tegas kepada pelaku usaha transportasi danau yang tidak mematuhi keselamatan pelayaran.
“Saat ini Dinas Perhubungan masih menunggu hasil evaluasi Kementerian Perhubungan terhadap kelaikan kapal,baik kapal pariwisata dan penyeberangan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Simalungun. Jika tidak memenuhi persyaratan pengusaha atau pemiliknya haris diberikan sanksi tidak boleh kapalnya beroperasi,” sebutnya.
Pascatenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Menhub Budi Karya Sumadi memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peserta pendidikan dan pelatihan kesyahbandaran bagi awak kapal dan pelaku usaha transportasi danau, di pelabuhan Tiga Ras, Simalungun.
Selain memberikan bimbingan dan pengarahan bagi sekitar 100 awak kapal dan pelaku usaha transportasi danau, Budi juga memberikan life jaket kepada awak kapal dan pemeriksaan kapal serta melakukan tabur bunga di Danau Toba bersama Kapolda Sumut Irjen Polisi Paulus Waterpauw,Bupati Simalungun JR Saragih.
Kepada para awak kapal dan pelaku usaha transportasi danau,Budi meminta supaya memahai standart operasional pelayaran dan pengelolaan pelabuhan,sehingga keselamatan pelayaran bisa terjamin.
“Anda harus tahu dan paham tentang standar operasional,pengelolaan pelabuhan dan pelayaran,dengan melakukan ramp check serta persyaratan kapal untuk bisa berlayar di Danau Toba,” ujar Budi.
Kepada para awak kapal dan pengusaha transportasi danau,Budi mengatakan dalam berlayar,kapal harus memiliki manifest penumpang, jumlah life jacket yang tersedia harus lebih banyak dari kapasitas penumpang, dan yang penting tidak ada toleransi dalam kapasitas penumpang, meskipun pada musim liburan.
Budi menambahkan Kementerian Perhubungan juga akan melakukan evaluasi terhadap seluruh kapal yang beroperasi di kawasan Danau Toba,sehingga memenuhi persyaratan berlayar.
Dalam kunjungannya ke pelabuhan Tiga Ras,Budi juga menerima hasil evaluasi tum Ad Hoc Kementerian Perhubungan yang menyimpulkan,masih banyak kelalaian para pelaku usaha transportasi di Danau Toba.
Misalnya saja persyaratan dokumen kapal, aspek konstruksi kapal. Lalu, perlengkapan keselamatan, aspek muatan kapal, surat persetujuan berlayar, sistem informasi dan permesinan, aspek kepelabuhan serta aspek operasional kapal.
Untuk memperbaiki manajemen transportasi di wilayah Danau Toba menuurtnya, Kementerian Perhubungan akan terlibat langsung bersama kepolisian dan pemerintah daerah dalam rangka melakukan langkah perbaikan.
Bupati Simalungun JR Saragih yang mendampingi kunjungan itu mengatakan,pihaknya sudah meminta Dinas Perhubungan untuk memberikan sanksi tegas kepada pelaku usaha transportasi danau yang tidak mematuhi keselamatan pelayaran.
“Saat ini Dinas Perhubungan masih menunggu hasil evaluasi Kementerian Perhubungan terhadap kelaikan kapal,baik kapal pariwisata dan penyeberangan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Simalungun. Jika tidak memenuhi persyaratan pengusaha atau pemiliknya haris diberikan sanksi tidak boleh kapalnya beroperasi,” sebutnya.
(vhs)