126 Calon Taruna Akpol Bakal Dieliminasi
A
A
A
SEMARANG - Akademi Kepolisian menseleksi 376 calon taruna dan taruni dan mengambil 250 calon untuk mengikuti pendidikan selanjutnya. Dengan begitu ada 126 orang akan tereleminasi.Hal ini disampaikan Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Arief Sulistyanto, di Kampus Akpol Semarang, Rabu (4/7/2018). Arief mengatakan selama tiga pekan ke depan 376 orang itu akan menjalani proses seleksi.
"Kuota penerimaan seluruhnya 250, terdiri 220 taruna dan 30 taruni. Saat ini yang dikirim ke sini (Akpol) total 376 orang, yang terdiri calon taruni sebanyak 41 orang. Artinya kami tinggal menyisihkan 11 orang. Untuk calon taruna ada 335 dan diambil 220 orang," kata Arief Sulistyanto, di Kampus Akpol Semarang.
Dia meminta seluruh orang tua calon taruna dan taruni juga diminta tak mudah terpengaruh dengan oknum tak bertanggung jawab yang menjanjikan anaknya lolos seleksi dengan membayar sejumlah uang.
Dia menjelaskan, terdapat empat kali tahap pemulangan para calon taruna yang tak lolos seleksi. Setiap tahapan seleksi dilakukan secara transparan dan dipantau oleh masyarakat. Bahkan, seluruh hasil tes akan langsung diumumkan untuk mencegah praktik kecurangan.
"Ada empat kali tahap pemulangan (calon taruna tak lolos). Tes mulai dari pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan psikologi, kemudian kesehatan jasmani, akademik, dan pemeriksaan penampilan terakhir. Semua tahapan hanya tiga pekan, tidak sampai bulanan," lugasnya.
Jenderal bintang dua yang bertindak sebagai ketua panitia penerimaan calon taruna Akpol itu menjamin tidak ada permainan pada seluruh tahap proses seleksi. Menurutnya, Polri terus berbenah untuk menciptakan reformasi internal agar lebih profesional, modern, dan terpercaya.
"Panitia betul-betul memilih calon-calon taruna yang akan menjadi perwira Polri terbaik kualitasnya, baik fisik, kesehatan, performan, intelektual, dan kejiwaan. Kalau masukan baik, diproses baik, hasilnya luar biasa, tapi kalau masukan tidak baik, dididik dengan baik pun hasilnya tidak akan masksimal," terangnya.
"Kuota penerimaan seluruhnya 250, terdiri 220 taruna dan 30 taruni. Saat ini yang dikirim ke sini (Akpol) total 376 orang, yang terdiri calon taruni sebanyak 41 orang. Artinya kami tinggal menyisihkan 11 orang. Untuk calon taruna ada 335 dan diambil 220 orang," kata Arief Sulistyanto, di Kampus Akpol Semarang.
Dia meminta seluruh orang tua calon taruna dan taruni juga diminta tak mudah terpengaruh dengan oknum tak bertanggung jawab yang menjanjikan anaknya lolos seleksi dengan membayar sejumlah uang.
Dia menjelaskan, terdapat empat kali tahap pemulangan para calon taruna yang tak lolos seleksi. Setiap tahapan seleksi dilakukan secara transparan dan dipantau oleh masyarakat. Bahkan, seluruh hasil tes akan langsung diumumkan untuk mencegah praktik kecurangan.
"Ada empat kali tahap pemulangan (calon taruna tak lolos). Tes mulai dari pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan psikologi, kemudian kesehatan jasmani, akademik, dan pemeriksaan penampilan terakhir. Semua tahapan hanya tiga pekan, tidak sampai bulanan," lugasnya.
Jenderal bintang dua yang bertindak sebagai ketua panitia penerimaan calon taruna Akpol itu menjamin tidak ada permainan pada seluruh tahap proses seleksi. Menurutnya, Polri terus berbenah untuk menciptakan reformasi internal agar lebih profesional, modern, dan terpercaya.
"Panitia betul-betul memilih calon-calon taruna yang akan menjadi perwira Polri terbaik kualitasnya, baik fisik, kesehatan, performan, intelektual, dan kejiwaan. Kalau masukan baik, diproses baik, hasilnya luar biasa, tapi kalau masukan tidak baik, dididik dengan baik pun hasilnya tidak akan masksimal," terangnya.
(vhs)