Khofifah - Emil Menang Terbantu Swing Voters yang Rasional
A
A
A
SURABAYA - Kemenangan pasangan Khofifah - EmilPilgub Jatim cukup mengejutkan. Apalagi selisih perolehan suara dalam hitung cepat mencapai 10%. Lantas apa penyebabnya ?
Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah-Emil , Renville Antonio menuturkan, selisih perolehan suara dalam pencoblosan kemarin memang cukup mengejutkan. Pihaknya sejak awal memang memiliki keyakinan bisa menang atas pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur. Namun kemenangan itu tak sampai memiliki selisih sampai 10%.
“Kami terbantu dari swing voters. Jadi mereka sebelumnya yangtak memilih kedua pasangan akhirnya menjatuhkan pilihan pada Khofifah-Emil,” ujar Renville, Kamis (28/6/2018).
Dia melanjutkan, pada berbagai survei besaran swing voter memang ada 5-6%. Sehingga selisih kemenangan ada di margin error. Para tim pemenangan yang ada di akar rumput bekerja cukup baik menjelang pemilihan.
“Selain itu bisa dilihat kalau masyarakat Jatim saat ini mulai rasional. Mereka akhirnya memilih pasangan yang dirasakan mampu memimpin Jatim,” ungkapnya.
Pilihan itu, katanya, berhasil didapat dari serangkaian hasil debat kandidat yang disiarkan televisi. Warga Jatim yang awalnya tidak mau memilih kedua pasangan, akhirnya mau mengubah pilihannya.
“Kami merasakan itu, jadi dukungan masyarakat bertambah besar saat hari pencoblosan. Di samping itu tak ada money politik di masyarakat serta hantaman isu besar,” jelasnya.
Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah-Emil , Renville Antonio menuturkan, selisih perolehan suara dalam pencoblosan kemarin memang cukup mengejutkan. Pihaknya sejak awal memang memiliki keyakinan bisa menang atas pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur. Namun kemenangan itu tak sampai memiliki selisih sampai 10%.
“Kami terbantu dari swing voters. Jadi mereka sebelumnya yangtak memilih kedua pasangan akhirnya menjatuhkan pilihan pada Khofifah-Emil,” ujar Renville, Kamis (28/6/2018).
Dia melanjutkan, pada berbagai survei besaran swing voter memang ada 5-6%. Sehingga selisih kemenangan ada di margin error. Para tim pemenangan yang ada di akar rumput bekerja cukup baik menjelang pemilihan.
“Selain itu bisa dilihat kalau masyarakat Jatim saat ini mulai rasional. Mereka akhirnya memilih pasangan yang dirasakan mampu memimpin Jatim,” ungkapnya.
Pilihan itu, katanya, berhasil didapat dari serangkaian hasil debat kandidat yang disiarkan televisi. Warga Jatim yang awalnya tidak mau memilih kedua pasangan, akhirnya mau mengubah pilihannya.
“Kami merasakan itu, jadi dukungan masyarakat bertambah besar saat hari pencoblosan. Di samping itu tak ada money politik di masyarakat serta hantaman isu besar,” jelasnya.
(vhs)