Anak Krakatau Berstatus Waspada, Warga Pulau Sebesi Tetap Tenang
A
A
A
LAMPUNG - Meski masih dalam status waspada, aktivitas Gunung Anak Krakatau pada hari ini menurun. Petugas pos pantau melarang siapapun mendekati gunung berapi tersebut di radius 2 kilometer demi keselamatan.
Meski demikian, warga Pulau Sebesi yang jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dari Gunung Anak Krakatau tidak merasa khawatir. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
Bahkan, bagi mereka, erupsi Gunung Anak Krakatau merupakan berkah karena debu vulkaniknya dapat menyuburkan tanaman. Dari pos pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, gunung berapi tersebut tertutup kabut sejak pagi.
Berdasarkan catatan dari alat pendeteksi gempa atau seismograf, pada hari kemarin, gunung tersebut mengalami dua kali letusan dan mengeluarkan asap hingga 1.000 meter, saat ini ketinggian asap hanya sekitar 300 meter. Gempa vulkanik kemarin terjadi hingga 64 kali, dan hari ini sekira 32 kali. Namun gunung anak krakatau masih mengeluarkan asap putih fumarol.
"Status Gunung Anak Krakatau masih waspada, dan siapa pun dilarang untuk mendekati gunung," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Andi Suardi, Selasa (26/6/2018).
Meski Gunung Anak Krakatau pada hari kemarin mengalami erupsi dengan banyaknya kegempaan hingga 64 kali dalam sehari, namun bagi warga Pulau Sebesi yang merupakan pulau terdekat dengan Gunung Anak Krakatau, tidak merasa cemas dan masih melakukan aktivitas seperti biasa. Warga menganggap perubahan aktivitas gunung adalah hal yang biasa.
"Itu biasa, malah bagus buat tanaman dan tanah abu (vulkaniknya). Tapi warga semua tak ada yang berani mendekat," jelas Rohman, warga Pulau Sebesi.
Meski demikian, warga Pulau Sebesi yang jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dari Gunung Anak Krakatau tidak merasa khawatir. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
Bahkan, bagi mereka, erupsi Gunung Anak Krakatau merupakan berkah karena debu vulkaniknya dapat menyuburkan tanaman. Dari pos pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, gunung berapi tersebut tertutup kabut sejak pagi.
Berdasarkan catatan dari alat pendeteksi gempa atau seismograf, pada hari kemarin, gunung tersebut mengalami dua kali letusan dan mengeluarkan asap hingga 1.000 meter, saat ini ketinggian asap hanya sekitar 300 meter. Gempa vulkanik kemarin terjadi hingga 64 kali, dan hari ini sekira 32 kali. Namun gunung anak krakatau masih mengeluarkan asap putih fumarol.
"Status Gunung Anak Krakatau masih waspada, dan siapa pun dilarang untuk mendekati gunung," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Andi Suardi, Selasa (26/6/2018).
Meski Gunung Anak Krakatau pada hari kemarin mengalami erupsi dengan banyaknya kegempaan hingga 64 kali dalam sehari, namun bagi warga Pulau Sebesi yang merupakan pulau terdekat dengan Gunung Anak Krakatau, tidak merasa cemas dan masih melakukan aktivitas seperti biasa. Warga menganggap perubahan aktivitas gunung adalah hal yang biasa.
"Itu biasa, malah bagus buat tanaman dan tanah abu (vulkaniknya). Tapi warga semua tak ada yang berani mendekat," jelas Rohman, warga Pulau Sebesi.
(kri)