Prabumulih Memanas, Timses Cawako Cegat Camat dan Rampas DPT
A
A
A
PRABUMULIH - Pilkada Kota Prabumulih memanas. Mobil dinas rombongan Camat Prabumulih Selatan, Fredi diduga dicegat timses cawako yang juga oknum anggota DPRD Prabumulih berinisial D bersama sopir W dan sejumlah orang lainnya pada Selasa (26/6/2018) dini hari.
Pencegatan di sekitar SPBU Simpang Relly Kelurahan Tugu Kecil Kecamatan Prabumulih Timur ini diduga terkait data pemilih yang dipegang camat. Informasi yang dihimpun, D turun dari mobilnya dan memaksa agar Camat menyerahkan data pemilih (DPT). Usai mendapatkan data pemilih yang diminta, mereka meninggalkan Fredi.
Merasa khawatir, Fredi menghubungi rekannya sesama camat dan juga lurah. Mereka pun lantas mendatangi Fredi yang berada di depan SPBU Tugu Besar Prabumulih. "Saya jelaskan adanya pencegatan ini," katanya.
Bersama rekan-rekannya, Fredi berusaha menyusul rombongan pelaku pencegatan untuk mengambil kembali data pemilih. Namun dalam perjalanan mereka dicegat lagi oleh lima orang dengan mobil Suzuki Carry. Sempat terjadi ketegangan dan adu mulut dengan sopir Suzuki Carry, namun segera dilerai petugas dan masyarakat yang sudah datang dan berkumpul.
Kapolres Prabumulih Tito Travolta Hutahuruk yang langsung turun dengan tegas meminta warga untuk membubarkan diri dan semua pihak menahan diri. "yang tidak berkepentingan silahkan kembali ke rumah masing – masing," ujar Kapolres.
Setelah petugas datang, akhirnya mobil Carry dan empat orang penumpang lainnya dibawa ke Mapolres Prabumulih. Ada pun empat penumpang tersebut salah satunya diketahui petinggi salah satu partai. Setelah dilakukan pemeriksaan di Mapolres, aparat menemukan senjata jenis FN dan dugaan plastik sisa paket sabu yang sudah dipakai.
Sementara itu, Pj Wako Prabumulih H Richard Chahyadi mengatakan, aparat kepolisian harus memproses kejadian ini sehingga diperoleh hasil yang seterang-terangnya. "Kita minta aparat untuk menangkap pelaku perampasan data pemilih ini," tegasnya.
Pencegatan di sekitar SPBU Simpang Relly Kelurahan Tugu Kecil Kecamatan Prabumulih Timur ini diduga terkait data pemilih yang dipegang camat. Informasi yang dihimpun, D turun dari mobilnya dan memaksa agar Camat menyerahkan data pemilih (DPT). Usai mendapatkan data pemilih yang diminta, mereka meninggalkan Fredi.
Merasa khawatir, Fredi menghubungi rekannya sesama camat dan juga lurah. Mereka pun lantas mendatangi Fredi yang berada di depan SPBU Tugu Besar Prabumulih. "Saya jelaskan adanya pencegatan ini," katanya.
Bersama rekan-rekannya, Fredi berusaha menyusul rombongan pelaku pencegatan untuk mengambil kembali data pemilih. Namun dalam perjalanan mereka dicegat lagi oleh lima orang dengan mobil Suzuki Carry. Sempat terjadi ketegangan dan adu mulut dengan sopir Suzuki Carry, namun segera dilerai petugas dan masyarakat yang sudah datang dan berkumpul.
Kapolres Prabumulih Tito Travolta Hutahuruk yang langsung turun dengan tegas meminta warga untuk membubarkan diri dan semua pihak menahan diri. "yang tidak berkepentingan silahkan kembali ke rumah masing – masing," ujar Kapolres.
Setelah petugas datang, akhirnya mobil Carry dan empat orang penumpang lainnya dibawa ke Mapolres Prabumulih. Ada pun empat penumpang tersebut salah satunya diketahui petinggi salah satu partai. Setelah dilakukan pemeriksaan di Mapolres, aparat menemukan senjata jenis FN dan dugaan plastik sisa paket sabu yang sudah dipakai.
Sementara itu, Pj Wako Prabumulih H Richard Chahyadi mengatakan, aparat kepolisian harus memproses kejadian ini sehingga diperoleh hasil yang seterang-terangnya. "Kita minta aparat untuk menangkap pelaku perampasan data pemilih ini," tegasnya.
(nag)