Keluarga dan Warga OKU Timur Tolak Jenazah Perampok Sadis
A
A
A
MARTAPURA - Warga Desa Melati Agung, Kecamatan Semendawai Suku III, OKU Timur menolak jenazah Aladin alias Kancil, salah satu perampok yang ditembak mati polisi dalam penangkapan Minggu 10 Juni 2018, dimakamkan di desa mereka. Tidak hanya warga, bahkan keluarga juga diduga menolak jenazah anggota komplotan perampok sadis itu.
Menurut informasi yang dihimpun, ada surat pernyataan dari keluarga yang menyatakan menolak menerima jenazah Aladin.
Untuk itu, Polres OKU Timur bersama Pemkab OKU Timur mengambil langkah dengan mengurus dan memakamkan jenazah Aladin secara Islam di TPU Terukis Kecamatan Martapura, Senin (11/6/2018).
Menurut Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya, pihak keluarga telah menasehati agar tersangka bertobat dan tidak melakukan tindakan kejahatan. "Keluarga buat surat pernyataan penolakan," ujar Kapolres, Senin (11/6/2018)
Dengan kejadian tersebut harus menjadi peringatan bagi semua untuk tidak melakukan tindakan kejahatan.
Bupati OKU Timur Kholid Mawardi mengajak semua elemen masyarakat mendukung kepolisian dalam memberantas kejahatan. “Kita mendukung tindakan tegas yang dilakukan kepolisian,” katanya.
Seperti diberitakan Minggu 10 Juni 2018, komplotan perampok sadis bersenjata api di wilayah OKU Timur, Sumsel berhasil dibekuk polisi. Dua diantaranya terpaksa ditembak mati dan dua lainnya juga dilumpuhkan dengan peluru bersarang di kaki.
Dua tersangka yang ditembak mati yakni Romlan alias Eko (42) warga Desa Wonotirto, Kecamatan Belitang I, OKU Timur, dan Aladin alias Kancil (40). Keduanya ditangkap di lokasi yang berbeda jelang sahur Minggu 10 Juni 2018, sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam operasi dini hari ini, jajaran Satreskrim Polres OKU Timur juga berhasil melumpuhkan dua tersangka lainnya Yono (33) warga Desa Tawang Rejo, Kecamatan Belitang I, Kabupaten OKU Timur, dan Jumali (37) warga Desa Wonotirto, Kecamatan Belitang I, OKU Timur.
Menurut informasi yang dihimpun, ada surat pernyataan dari keluarga yang menyatakan menolak menerima jenazah Aladin.
Untuk itu, Polres OKU Timur bersama Pemkab OKU Timur mengambil langkah dengan mengurus dan memakamkan jenazah Aladin secara Islam di TPU Terukis Kecamatan Martapura, Senin (11/6/2018).
Menurut Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya, pihak keluarga telah menasehati agar tersangka bertobat dan tidak melakukan tindakan kejahatan. "Keluarga buat surat pernyataan penolakan," ujar Kapolres, Senin (11/6/2018)
Dengan kejadian tersebut harus menjadi peringatan bagi semua untuk tidak melakukan tindakan kejahatan.
Bupati OKU Timur Kholid Mawardi mengajak semua elemen masyarakat mendukung kepolisian dalam memberantas kejahatan. “Kita mendukung tindakan tegas yang dilakukan kepolisian,” katanya.
Seperti diberitakan Minggu 10 Juni 2018, komplotan perampok sadis bersenjata api di wilayah OKU Timur, Sumsel berhasil dibekuk polisi. Dua diantaranya terpaksa ditembak mati dan dua lainnya juga dilumpuhkan dengan peluru bersarang di kaki.
Dua tersangka yang ditembak mati yakni Romlan alias Eko (42) warga Desa Wonotirto, Kecamatan Belitang I, OKU Timur, dan Aladin alias Kancil (40). Keduanya ditangkap di lokasi yang berbeda jelang sahur Minggu 10 Juni 2018, sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam operasi dini hari ini, jajaran Satreskrim Polres OKU Timur juga berhasil melumpuhkan dua tersangka lainnya Yono (33) warga Desa Tawang Rejo, Kecamatan Belitang I, Kabupaten OKU Timur, dan Jumali (37) warga Desa Wonotirto, Kecamatan Belitang I, OKU Timur.
(sms)