Bus Rombongan Tirtayatra Terjungkal, Puluhan Penumpang Terluka
A
A
A
KARANGASEM - Warga Karangasem digegerkan dengan kecelakaan bus rombongan tirtayatra pada Kamis (7/6/2018) sekira pukul 10.00 Wita. Rombongan bus tersebut terguling ditanjakan menuju Pura Bhur Bwah Swah, Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem.
Rombongan sembahyang (pemadek) ini dari Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, menuju ke Pura Bhur Bwah Swah yang berada di atas bukit.
Diduga sopir bus tidak menguasai medan, sehingga saat melaju di tanjakan terjal tepatnya di Banjar Peninggaran, Desa Seraya Tengah, Karangasem, bus tersebut tiba-tiba kehilangan tenaga dan mundur lalu terguling.
"Sebelum kejadian ada satu orang mungkin keneknya yang turun dengan maksud untuk memasang batu ganjal di roda. Namun belum sempat dipasang ganjalan bus itu hilang kendali dan langsung mundur," terang Jro Mangku Kembar salah satu warga setempat.
Dikatakan, penumpang baru bisa dikeluarkan setelah kaca belakang dipecahkan serta bagian ventilator di kap bus tersebut dibuka sebagai jalan keluar untuk evakuasi korban. Untungnya dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, para penumpang hanya mengalami luka-luka.
Dengan bantuan warga sekitar, petugas dari Basarnas, BPBD, Kepolisian dan sejumlah mobil ambulans, seluruh korban dalam kecelakaan tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Karangasem di Seraya dan ke RSUD Karangasem.
I Ketut Duara, dokter yang bertugas di Puskesmas Karangasem mengatakan, ada korban yang kritis dan harus dirujuk di Rumah Sakit Sanglah. "Dua korban mengalami patah lengan kiri dan paha kiri, serta ada korban yang mengalami cidera kepala berat dan sudah di rujuk ke RSUP Sanglah," terangnya.
Saat ini 11 korban harus menjalani rawat inap di RSUD Karangasem, 12 korban menjalani rawat jalan dan 1 korban lainnya di rujuk ke RSUP Sanglah.
Sementara itu sopir bus nahas tersebut yakni I Wayan Herawan masih diperiksa di Polres Karangasem. Ada dugaan bus tersebut sudah tidak layak jalan." Benar ada bus terguling dan saat ini sopirnya masih diperiksa," ujar Kapolres Karangasem, AKBP I Gusti Agung Panji Anom.
Rombongan sembahyang (pemadek) ini dari Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, menuju ke Pura Bhur Bwah Swah yang berada di atas bukit.
Diduga sopir bus tidak menguasai medan, sehingga saat melaju di tanjakan terjal tepatnya di Banjar Peninggaran, Desa Seraya Tengah, Karangasem, bus tersebut tiba-tiba kehilangan tenaga dan mundur lalu terguling.
"Sebelum kejadian ada satu orang mungkin keneknya yang turun dengan maksud untuk memasang batu ganjal di roda. Namun belum sempat dipasang ganjalan bus itu hilang kendali dan langsung mundur," terang Jro Mangku Kembar salah satu warga setempat.
Dikatakan, penumpang baru bisa dikeluarkan setelah kaca belakang dipecahkan serta bagian ventilator di kap bus tersebut dibuka sebagai jalan keluar untuk evakuasi korban. Untungnya dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, para penumpang hanya mengalami luka-luka.
Dengan bantuan warga sekitar, petugas dari Basarnas, BPBD, Kepolisian dan sejumlah mobil ambulans, seluruh korban dalam kecelakaan tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Karangasem di Seraya dan ke RSUD Karangasem.
I Ketut Duara, dokter yang bertugas di Puskesmas Karangasem mengatakan, ada korban yang kritis dan harus dirujuk di Rumah Sakit Sanglah. "Dua korban mengalami patah lengan kiri dan paha kiri, serta ada korban yang mengalami cidera kepala berat dan sudah di rujuk ke RSUP Sanglah," terangnya.
Saat ini 11 korban harus menjalani rawat inap di RSUD Karangasem, 12 korban menjalani rawat jalan dan 1 korban lainnya di rujuk ke RSUP Sanglah.
Sementara itu sopir bus nahas tersebut yakni I Wayan Herawan masih diperiksa di Polres Karangasem. Ada dugaan bus tersebut sudah tidak layak jalan." Benar ada bus terguling dan saat ini sopirnya masih diperiksa," ujar Kapolres Karangasem, AKBP I Gusti Agung Panji Anom.
(nag)