Pekalongan Masih Terendam Banjir, Ujian Kenaikan Kelas Ditunda
A
A
A
PEKALONGAN - Genangan banjir air pasang hingga kini masih merendam disejumlah lokasi di kota dan kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Air masuk ke rumah warga dan gedung sekolah dengan ketinggian berkisar antara 50 cm hingga satu meter.Akses jalan serta pemukiman terendam sehingga kesulitan bahkan lumpuh total, sehingga tak bisa berangkat kerja, ke kantor maupun aktivitas lainnya.
Kondisi warga saat ini kesulitan makan, minum, air bersih, obat- obatan,selimut juga transportasi. Sementara masih ada juga warga bertahan di pengungsian, sedang yang lain bertahan dirumah karena takut meninggalkan rumahnya.
“Kami kebanjiran sudah dua hari ini sangat besar, dan ini sengat memberatkan karena semua terendam dan pesediaan makanan juga sudah habis, air bersih tidak ada, obat- obatan sangat butuh, “ ujar Sunarti, warga Panjang Wetan, Kamis (24/5/2018)
Sementara siswa sekolah pun dipulangkan dan tidak ada kegiatan belajar mengajar karena banjr sangat parah. Salah satunya adalah SMPN 12 Kota Pekalongan.Seluruh ruangan kelas, halaman, selasar, ruang guru terendam.
Arif Candra, guru BP SMPN 12 menyebutkan siswa hari ini diliburkan dan ulangan kenaikan kelas ditunda sampai air surut. Disekolah ini ada 445 siswa dan saat ini semunya diliburkan.
“Kami melihat kondisi banjir sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar. Ulangan kenaikan kelas kami tunda. Diperkirakan Senin depan, baru bisa berjalan normal dan akan dilakukan ulangan susulan,“ sebut Arif Candra.
Banjir terlihat masih merendam di beberapa daerah yaitu Krapyak, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Panjang Baru, Bandengan, Padukuhan Kraton kecamatan Pekalongan Utara. Di Kecamatan Pekalongan Barat banjir terlihat di Kelurahan Tirto dan Kelurahan Pasir Kraton Kramat.
Di Kecamatan Tirto banjir di Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo dan Kecamatan Wiradesa di Kelurahan Pekuncen, Bener. Kecamatan Wonokerto di Desa Wonokerto Kulon, Tratebang, Jambean, Api api.
Kondisi warga saat ini kesulitan makan, minum, air bersih, obat- obatan,selimut juga transportasi. Sementara masih ada juga warga bertahan di pengungsian, sedang yang lain bertahan dirumah karena takut meninggalkan rumahnya.
“Kami kebanjiran sudah dua hari ini sangat besar, dan ini sengat memberatkan karena semua terendam dan pesediaan makanan juga sudah habis, air bersih tidak ada, obat- obatan sangat butuh, “ ujar Sunarti, warga Panjang Wetan, Kamis (24/5/2018)
Sementara siswa sekolah pun dipulangkan dan tidak ada kegiatan belajar mengajar karena banjr sangat parah. Salah satunya adalah SMPN 12 Kota Pekalongan.Seluruh ruangan kelas, halaman, selasar, ruang guru terendam.
Arif Candra, guru BP SMPN 12 menyebutkan siswa hari ini diliburkan dan ulangan kenaikan kelas ditunda sampai air surut. Disekolah ini ada 445 siswa dan saat ini semunya diliburkan.
“Kami melihat kondisi banjir sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar. Ulangan kenaikan kelas kami tunda. Diperkirakan Senin depan, baru bisa berjalan normal dan akan dilakukan ulangan susulan,“ sebut Arif Candra.
Banjir terlihat masih merendam di beberapa daerah yaitu Krapyak, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Panjang Baru, Bandengan, Padukuhan Kraton kecamatan Pekalongan Utara. Di Kecamatan Pekalongan Barat banjir terlihat di Kelurahan Tirto dan Kelurahan Pasir Kraton Kramat.
Di Kecamatan Tirto banjir di Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo dan Kecamatan Wiradesa di Kelurahan Pekuncen, Bener. Kecamatan Wonokerto di Desa Wonokerto Kulon, Tratebang, Jambean, Api api.
(vhs)