Riau Segera Perpanjang Status Darurat Siaga Kebakaran Hutan
A
A
A
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau berencana memperpanjang status siaga daurat kebakaran hutan dan lahan. Salah satu alasan adalah mengantisipasi adanya kebakaran hebat mendekati perhelatan Asian Games 2018.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan bahwa status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan akan berakhir pada 30 Mei 2018.
"Sesuai instruksi dari Presiden melalui Kepala BNPB jangan ada kabut asap selama Asian Games. Untuk itu Riau akan kembali memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan," kata Edwar, Jumat (11/5/2018).
Dia mengatakan, saat ini kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di wilayah pesisir utara Provinsi Riau seperti Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, dan Kota Dumai. Kebakaran di daerah tersebut terjadi karena saat ini Riau sudah memasuki musim kemarau. Jika kebakaran tidak bisa ditanggulangi, kemungkinan Riau akan 'mengirim' asap ke provinsi tetangga itu.
Untuk menanggulangi kebakaran, pemerintah pusat dan daerah bekerja sama. Saat ini, pemerintah sudah mengirim empat unit helikopter untuk melakukan pemadaman. "Heli itu ada yang untuk patroli, ada juga yang untuk melakukan operasi water bombing (bom air)," ucapnya.
Dalam waktu dekat ini, kata Edwar, akan ada satu unit helikopter lagi kiriman dari pusat untuk membantu penanggulangan kebakaran hutan Riau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan bahwa status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan akan berakhir pada 30 Mei 2018.
"Sesuai instruksi dari Presiden melalui Kepala BNPB jangan ada kabut asap selama Asian Games. Untuk itu Riau akan kembali memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan," kata Edwar, Jumat (11/5/2018).
Dia mengatakan, saat ini kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di wilayah pesisir utara Provinsi Riau seperti Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, dan Kota Dumai. Kebakaran di daerah tersebut terjadi karena saat ini Riau sudah memasuki musim kemarau. Jika kebakaran tidak bisa ditanggulangi, kemungkinan Riau akan 'mengirim' asap ke provinsi tetangga itu.
Untuk menanggulangi kebakaran, pemerintah pusat dan daerah bekerja sama. Saat ini, pemerintah sudah mengirim empat unit helikopter untuk melakukan pemadaman. "Heli itu ada yang untuk patroli, ada juga yang untuk melakukan operasi water bombing (bom air)," ucapnya.
Dalam waktu dekat ini, kata Edwar, akan ada satu unit helikopter lagi kiriman dari pusat untuk membantu penanggulangan kebakaran hutan Riau.
(zik)