Lindungi Petani dari Kartel Beras, Bulog Gandeng Polisi-TNI

Minggu, 06 Mei 2018 - 14:29 WIB
Lindungi Petani dari...
Lindungi Petani dari Kartel Beras, Bulog Gandeng Polisi-TNI
A A A
BANTUL - Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menyerap gabah langsung dari petani untuk melindungi petani dari kartel beras dan menjamin ketersediaan beras. Bulog akan menggandeng kepolisian dan TNI untuk menjadi agen-agen yang langsung berhubungan dengan petani.

“Saat ini kita tengah berusaha menyerap gabah sebesar-besarnya, namun petani harus juga berusaha mempertahankan kualitas. Prinsipnya bulog bisa serap gabah sebesar-besarnya,” terang Direktur Utama Bulog, Komjen (Purn) Budi Waseso saat mendampingi Menteri BUMN Rini R Soemarno meluncurkan ‘Gerakan Stabiliasi Harga Pangan’ di Kebon Agung, Imogiri, Bantul Sabtu (5/5/2018) sore. Program serap gabah langsung dari petani ini resmi dimulai secara nasional dari Imogiri.

Buwas, sebutan akrab Budi Waseso, menyebut program ini untuk memutuskan hubungan petani dengan pihak ketiga yang selama ini berdampak naiknya harga beli gabah di Bulog. Permasalahan beras menurut Buwas harus dikendalikan oleh negara baik dari sisi ketersediaan maupun kestabilan harga. Hal ini dilakukan untuk menguntungkan petani dan konsumen.

“Kita ingin membeli gabah langsung dari petani, memutus birokrasi. Saat ini karena melalui beberapa tangan harga (beras) naik, negara tidak bisa kendalikan beras,” tegasnya.

Untuk itu, Bulog akan menggunakan semua jejaring yang dimiliki negara agar bisa langsung berhubungan dengan petani. Buwas berharap agar nantinya Polisi dan TNI juga bisa membantu. Polisi melalui Babinkamtibmas dan TNI melalui Babinsa mampu menjadi agen-agen yang behubungan dengan petani sehingga petani tidak berhubungan lagi dengan tengkulak, sistem ijon dan lainnya.

Bahkan, jika nantinya pemasaran beras sulit lantaran banyak dikuasai oleh tengkulak, Buwas mengaku akan memanfatkan Polsek dan Koramil sebagai tenpat-tempat penyaluran beras untuk penjualan beras dengan harga standar pemerintah yang sudah dipatok.

Sementara itu Menteri BUMN, Rini R Soemarno menyebut program serapan gabah ini akan dilakukan secara bersama-sama oleh BUMN bahan pangan seperti Bulog, PT Sang Hyang Sri, Pertani dan PT Pupuk Indonesia.
Rini menyebut program ini dilakukan untuk mendorong agar penyerapan gabah bagus sekaligus juga untuk meningkatkan pendapatan petani.

“Bersamaan dengan itu kami ingin harga beras di pasar yang medium juga terjangkau,” tegasnya.

Kata Rini, pemerintah melalui Bulog juga mulai menjual beras medium dengan harga Rp8.950. “Kita aktif serap gabah agar harga di petani bagus, pada saat yang sama kita juga jaga harga beras medium untuk masyarakat tidak terlalu berat,” tegasnya.

Disinggung soal target serapan gabah, Rini menyebut akan melakukan semaksimal mungkin namun harapanya bersama-sama dengan Bulog pemerintah bisa menyerap 20.000-30.000 ton setiap harinya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9565 seconds (0.1#10.140)