Tahun Ini, Total 638.045 Siswa Ikuti UNBK di Jabar

Selasa, 03 April 2018 - 01:14 WIB
Tahun Ini, Total 638.045...
Tahun Ini, Total 638.045 Siswa Ikuti UNBK di Jabar
A A A
BANDUNG - Sebanyak 638.045 siswa SMK/SMA/MA dan siswa Kejar Paket C mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Provinsi Jawa Barat (jabaR). Total siswa peserta UNBK tersebut jauh lebih banyak dibandingkan siswa peserta UNBK tahun sebelumnya di kisaran 550.000 siswa.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyempatkan diri meninjau langsung pelaksanaan UNBK hari pertama bagi siswa SMK. Aher, sapaan akrabnya, meninjau pelaksanaan UNBK di SMK 12, Jalan Ciliwung, Kota Bandung, Senin (2/4/2018). Dalam kesempatan itu, Aher memastikan pelaksanaan UNBK di provinsi yang dipimpinnya berjalan lancar.

"Ini hari pertama pelaksanaan UNBK. Sebagaimana pelaksanaan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional), pelaksanaan UNBK juga berjalan lancar," sebut Aher seusai meninjau pelaksanaan UNBK.

Aher memaparkan, jumlah total siswa peserta UNBK tahun ini sebanyak 638.045 siswa yang terdiri dari 314.547 siswa SMK, 213.078 siswa SMA, 67.339 siswa MA, dan 43.081 siswa Kejar Paket C. Aher menyatakan, Pemprov Jabar menargetkan seluruh SMK/SMA/MA di Jabar menggelar UNBK.

"Target kita 100 persen (sekolah) ikut UNBK," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Aher meyakinkan, pelaksanaan UNBK di Jabar dipastikan tak akan diwarnai kasus kebocoran soal. Aher yakin, sistem komputerisasi dalam UNBK mampu mencegah terjadinya kebocoran soal tersebut. Terlebih, kata Aher, soal yang diberikan kepada siswa peserta UNBK berbeda-beda.

"Keistimewaannya (UNBK) ini tentu ada jaminan tidak ada kebocoran (soal). Jadi jangan berpikiran ada kebocoran dengan UNBK karena sudah komputerisasi dan soalnya juga beberapa jenis soal. Jadi antar siswa juga enggak ada gunanya ngobrol-ngobrol, contek-contekan," papar Aher.

Semetara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Ahmad Hadadi menyatakan, 100% SMA/SMK/MA di Jabar siap menggelar UNBK. Bahkan, kata dia, sosialisasi UNBK kepada sejumlah pihak terkait sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, salah satunya Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku penyedia pasokan listrik bagi keperluan UNBK di setiap sekolah penyelenggara.

"Jangan sampai ketika ujian tengah berlangsung, listrik tiba-tiba mati. Tentu hal demikian bisa mengganggu kelancaran ujian," katanya.

Selain jaminan pasokan listrik, sejumlah perangkat penyelenggara UNBK seperti operator, help desk, dan pelaksana lainnya juga dipastikannya sudah siap. Dikatakan Hadadi, meskipun kecenderungan kebocoran soal UNBK kecil, namun pihaknya tetap berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk turut mengawal jalannya UNBK.

"Risiko kebocoran kecil karena soal yang diujikan sangat beragam. Tapi tetap saja pengamanan dengan melibatkan kepolisian tetap dilakukan," katanya.

Hadadi membenarkan, pada tahun ini, pihaknya menargetkan 100% SMA/SMK/MA di Jabar bisa menyelenggarakan UNBK. Kalaupun ada sekolah yang kekurangan fasilitas komputer, kata Hadadi, sekolah yang bersangkutan bisa berkoordinasi dengan sekolah lain.

"Hal ini dimungkinkan karena ujian digelar dalam tiga sesi. Pagi, siang, dan yang terakhir pada sore hari," sebutnya.

Menurut jadwal yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, siswa SMK lebih dulu menjalani UNBK pada 2-5 April 2018. Sepekan kemudian, pada 9-12 April 2018, giliran siswa SMA yang akan menjalani UNBK.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8101 seconds (0.1#10.140)