BKKBN Jabar Targetkan Angka Usia Kawin Pertama 21 Tahun
A
A
A
BANDUNG BARAT - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat menargetkan angka usia kawin pertama (UKP) bisa meningkat. Jika tahun lalu angka usianya masih di 19,9 tahun maka tahun depan ditargetkan bisa di usia 21 tahun.
"Setiap tahun kami targetkan angka usia wanita nikah pertama bisa terus naik, dari asalnya 17 tahun, 18, 19, 20, dan tahun depan 21 tahun. Sedangkan untuk laki-laki di usia 25 tahun," sebut Kepala BKKBN Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso, di sela Lomba Kelompok Kegiatan Pembangunan Keluarga, se-Jawa Barat di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/3/2018).
Menurutnya faktor penyebab nikah muda bagi wanita bisa dikarenakan beberapa faktor. Seperti aspek kultur, stigma di masyarakat, aspek ekonomi, serta faktor keturunan dimana menikah dengan kerabat yang masih ada hubungan kerabat. Biasanya kasus-kasus seperti itu ditemukan di wilayah Kuningan, Majalengka, Ciamis, Indramayu, Cianjur, dan wilayah selatan Jawa Barat.
Dia menyebutkan, dengan semakin meningkatnya teknologi dan sosialisasi KB yang terus dilakukan maka usia ideal menikah ini diharapkan bisa terwujud. Apalagi pemakai alat KB di Jawa Barat berdasarkan Susenas 2017 dengan usia 15-49 tahun sebesar 62,28% atau terbesar kedua di Pulau Jawa setelah Jawa Timur.
Sementara untuk sex ratio dari total 48,03 juta penduduk Jabar 24,33 juta jiwa laki-laki dan 23,70 juta jiwa perempuan. "Nikah muda sangat erat kaitannya dengan ketahanan keluarga. Mereka sangat rentan cerai karena psikologis tidak siap, untuk itu pembinaan dan pembekalan soal KB dan ketahanan keluarga ini menjadi penting," imbuhnya.
Terpisah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB P3A) KBB Asep Wahyu FS mengatakan, untuk angka UKP di KBB rata-rata usianya masih 18.75 tahun.
Memang idealnya untuk UKP bagi pria adalah 25 tahun dan untuk wanita 21 tahun. Untuk ini pihaknya terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait persoalan ini.
"Kami terus meingkatkan UKP ini agar mencapai angka ideal seperti Jawa Barat. Termasuk menggalakan program KB dimana peserta aktif KB baru tahun 2017 sudah mencapai sebanyak 28.000 orang," pungkasnya.
"Setiap tahun kami targetkan angka usia wanita nikah pertama bisa terus naik, dari asalnya 17 tahun, 18, 19, 20, dan tahun depan 21 tahun. Sedangkan untuk laki-laki di usia 25 tahun," sebut Kepala BKKBN Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso, di sela Lomba Kelompok Kegiatan Pembangunan Keluarga, se-Jawa Barat di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/3/2018).
Menurutnya faktor penyebab nikah muda bagi wanita bisa dikarenakan beberapa faktor. Seperti aspek kultur, stigma di masyarakat, aspek ekonomi, serta faktor keturunan dimana menikah dengan kerabat yang masih ada hubungan kerabat. Biasanya kasus-kasus seperti itu ditemukan di wilayah Kuningan, Majalengka, Ciamis, Indramayu, Cianjur, dan wilayah selatan Jawa Barat.
Dia menyebutkan, dengan semakin meningkatnya teknologi dan sosialisasi KB yang terus dilakukan maka usia ideal menikah ini diharapkan bisa terwujud. Apalagi pemakai alat KB di Jawa Barat berdasarkan Susenas 2017 dengan usia 15-49 tahun sebesar 62,28% atau terbesar kedua di Pulau Jawa setelah Jawa Timur.
Sementara untuk sex ratio dari total 48,03 juta penduduk Jabar 24,33 juta jiwa laki-laki dan 23,70 juta jiwa perempuan. "Nikah muda sangat erat kaitannya dengan ketahanan keluarga. Mereka sangat rentan cerai karena psikologis tidak siap, untuk itu pembinaan dan pembekalan soal KB dan ketahanan keluarga ini menjadi penting," imbuhnya.
Terpisah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB P3A) KBB Asep Wahyu FS mengatakan, untuk angka UKP di KBB rata-rata usianya masih 18.75 tahun.
Memang idealnya untuk UKP bagi pria adalah 25 tahun dan untuk wanita 21 tahun. Untuk ini pihaknya terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait persoalan ini.
"Kami terus meingkatkan UKP ini agar mencapai angka ideal seperti Jawa Barat. Termasuk menggalakan program KB dimana peserta aktif KB baru tahun 2017 sudah mencapai sebanyak 28.000 orang," pungkasnya.
(nag)