Masjid Lautze 2 dan Al Imtizaj: Masjid Bernuansa Oriental di Kota Bandung

Senin, 19 Februari 2018 - 05:00 WIB
Masjid Lautze 2 dan Al Imtizaj: Masjid Bernuansa Oriental di Kota Bandung
Masjid Lautze 2 dan Al Imtizaj: Masjid Bernuansa Oriental di Kota Bandung
A A A
DI Kota Bandung ada dua masjid yang bernuansa oriental dan arsitektur bercorak negeri tirai bambu. Kedua masjid itu, adalah Masjid Lautze 2 terletak di Jalan Tamblong No 27 dan Masjid Al Imtizaj di Jalan Banceuy No 8, Kota Bandung, Jawa Barat.

Masjid Lautze 2 didirikan pada Januari 1997 dan merupakan masjid tertua yang dibangun muslim Tionghoa yang bermukim di Kota Bandung. Sekilas masjid ini cenderung tertutup karena letaknya berada tepat di pinggir jalan utama. Untuk menghindari kebisingan kendaraan dan debu yang mudah masuk, jadi pintunya ditutup.

Uniknya, masjid ini seperti sebuah bangunan toko berukuran 7 x 6 meter yang bergambar kubah layaknya masjid dengan tembok yang hampir seluruhnya berwarna merah. Masjid ini sempat mengalami renovasi oleh arsitek Institut Teknologi Bandung. Hasilnya menarik, warna merah mendominasi interior dan eksterior masjid dipadukan dengan beberapa ornament, seperti lampu, tangga, dan partisi berukir ala ornamen-ornamen Cina.

Masjid ini didirikan seorang muslim keturunan Tionghoa, H Ali Karim sebagai ketua Yayasan Haji Krim Oei (YHKO) sebagai pengelola masjid Lautze. Haji Karim Oei Tjeng Hien merupakan seorang tokoh Islam dari warga keturunan Tionghoa.

Lahir 5 Juni 1905 dan menjadi mualaf pada 1926, Karim Oei ikut menyiarkan Islam bersama Buya Hamka, Soekarno, Bung Hatta, Syarifuddin Prawiranegara dan sejumlah tokoh lainnya. Sebagai bentuk penghormatan, nama Haji Karim Oei pun dijadikan nama yayasan yang didirikan oleh anaknya sendiri, Ali Karim.

Penamaan Masjid Lautze diambil dari nama jalan di Jakarta tempat kantor pusat YHKO, yakni Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Jadi pendiriannya awalnya di Jakarta, makanya masjid Lautze di Bandung diberi nomor 2 untuk membedakan dengan masjid Lautze di Jakarta. Masjid Lautze juga sebagai pusat informasi Islam untuk para warga Tionghoa, baik yang Muslim maupun yang sedang mendalami Islam dan hendak menjadi mualaf.

Meski ruangannya kecil, tapi aktivitas masjid Lautze 2 tidak kalah dengan masjid lainnya di Bandung. Meski berskala kecil, kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya diperuntukkan bagi muslim Tionghoa, juga banyak untuk umum.

Selain Masjid Lautze 2, di Kota Bandung juga ada Masjid Al Imtizaj yang bernuansa oriental. Masjid Al Imtizaj Bandung berada di Jalan Banceuy No 8, dulu lebih dikenal dengan nama Rumah Matahari yang sekarang diganti namanya menjadi Gedung Abdurrahman Bin Auf Trade Center (ATECE).
Masjid Lautze 2 dan Al Imtizaj: Masjid Bernuansa Oriental di Kota Bandung

Al Imtizaj adalah masjid dengan arsitek budaya tionghoa sehingga dapat disebut Kelenteng Berkubah. Dari kejauhan sudah terlihat nuansa merah menyala dari bangunan masjid. Dengan ciri khas arsitektur tionghoa, bangunan masjid sangat menarik perhatian setiap orang yang melintas Jalan Banceuy.

Kesejukan sangat terasa setelah berada di dalam masjid, karena bangunan lebih didominasi oleh bahan kayu. Dua tiang besar berwarna merah, menambah kesan kekokohan bangunan China di zaman dulu.

Pembangunan masjid ini berawal dari keinginan mantan Gubernur Jawa Barat HR Nuriana dan dibuka untuk umum pada 6 Agustus 2010. Masjid Al Imtizaj dibangun dimaksudkan untuk memperkaya seni masjid dengan budaya tiongkok dan meningkatkan khasanah pembauran etnis Tionghoa Islam dengan umat Islam lainnya.

Tim arsitek pembangunan masjid dikomandani oleh Ir Danny Swardhani MBA, yang dikenal sebagai arsitek yang banyak membangun masjid, termasuk Masjid Atta’awun Puncak, Bogor. Masjid Al Imtizaj mempunyai arti Pembauran atau dalam bahasa Tionghoa yaitu Ronghe.

Diolah dari berbagai sumber:
www.mbandung.com
www.destinasibandung.co.id
m.halhalal.com
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3515 seconds (0.1#10.140)