Isak Tangis Warnai Pemakaman Yani Penderita Gizi Buruk

Kamis, 18 Januari 2018 - 13:45 WIB
Isak Tangis Warnai Pemakaman Yani Penderita Gizi Buruk
Isak Tangis Warnai Pemakaman Yani Penderita Gizi Buruk
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Isak tangis mewarnai pemakaman bocah Yani (6) yang menderita marasmus (gizi buruk akut) di Pemakaman Katolik di Jalan Ahmad Yani KM 12, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Kamis (18/1/2018) siang.

Jenazah bocah asal NTT ini diantarkan menggunakan ambulans oleh sejumlah Relawan Kobar, Relawan Lamandau, KNPI Lamandau, KNPI Kobar, Dinas Sosial Lamandau dan Kobar serta perwakilan dari gereja.

"Yani termasuk anak telantar yang sudah yatim piatu, jadi sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk memakamkannya. Semoga Adik Yani diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Pastor Helio dari Gereja Katolik Santo Paulus Pangkalan Bun, saat pemakaman, Kamis (18/1/2018).

Selama 21 hari Yani dirawat para relawan Kobar dan Lamandau. Sejumlah relawan pun sudah sangat dekat dengan Yani. Jadi, saat Yani meninggal banyak relawan yang bersedih. Isak tangis mewarnai pemakaman Yani.

Relawan Kobar Indra Alfian yang hampir setiap hari menjaga Yani tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ia terus menangis atas meninggalnya bocah malang ini. Seorang Relawan Lamandau, Anggun Mutiara, juga tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Saat jasad Yani dimasukkan liang lahat, Anggun terus menangis. "Selamat jalan adikku, semoga kamu tenang di sana," kata Anggun.

Diberitakan sebelumnya, Yani, bocah 6 tahun yang mengalami gizi buruk akut, meninggal dunia Rabu (17/1/2018) malam setelah dirawat intensif selama 21 hari di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng). Yani mengalami pendarahan pada lambung dan tidak bisa diselamatkan lagi oleh tim medis rumah sakit.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9322 seconds (0.1#10.140)