Warga Jombang Temukan Bangunan Diduga Sisa Zaman Majapahit
A
A
A
JOMBANG - Warga Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur (Jatim) dihebohkan dengan penemuan struktur bangunan dan sejumlah barang yang diduga berasal dari zaman Majapahit. Benda purbakala itu terdapat di tengah areal persawahan warga.
Mbah Tamim, warga setempat, menjadi yang pertama menemukan situs purbakala tersebut. Dia lalu mengabarkan kepada warga lain, sehingga cerita itu menyebar. Lokasi penemuan situs struktur bangunan zaman Majapahit itu kini dijaga aparat kepolisian dan TNI. Kehadiran petugas untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, karena seringkali terjadi pencurian barang-barang kuno di lokasi penemuan situs purbakala.
"Saya pertama menemukan bagian fondasi, seperti struktur bangunan, lalu batu yoni dan sumur kuno dengan diameter kurang dari satu meter," kata Mbah Tamin, Senin (15/1/2018).
Warga meyakini bangunan itu merupakan peninggalan dari zaman Majapahit karena strukturnya terbuat dari batu bata merah yang ukurannya sangat besar, sama dengan struktur bangunan candi-candi Majapahit pada umumnya. Batu-batu itu membentuk fondasi bangunan yang cukup kokoh dan berada di bawah tanah.
Kepala Desa Sukosari Hadi Tanoyo mengatakan, lokasi temuan itu diduga dahulunya merupakan tempat pemujaan pada zaman kerajaan Majapahit. Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melaporkan penemuan itu ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. "Kami akan laporkan untuk menjaga kelestarian situs kuno ini," ujarnya.
Mbah Tamim, warga setempat, menjadi yang pertama menemukan situs purbakala tersebut. Dia lalu mengabarkan kepada warga lain, sehingga cerita itu menyebar. Lokasi penemuan situs struktur bangunan zaman Majapahit itu kini dijaga aparat kepolisian dan TNI. Kehadiran petugas untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, karena seringkali terjadi pencurian barang-barang kuno di lokasi penemuan situs purbakala.
"Saya pertama menemukan bagian fondasi, seperti struktur bangunan, lalu batu yoni dan sumur kuno dengan diameter kurang dari satu meter," kata Mbah Tamin, Senin (15/1/2018).
Warga meyakini bangunan itu merupakan peninggalan dari zaman Majapahit karena strukturnya terbuat dari batu bata merah yang ukurannya sangat besar, sama dengan struktur bangunan candi-candi Majapahit pada umumnya. Batu-batu itu membentuk fondasi bangunan yang cukup kokoh dan berada di bawah tanah.
Kepala Desa Sukosari Hadi Tanoyo mengatakan, lokasi temuan itu diduga dahulunya merupakan tempat pemujaan pada zaman kerajaan Majapahit. Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melaporkan penemuan itu ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. "Kami akan laporkan untuk menjaga kelestarian situs kuno ini," ujarnya.
(zik)