Petugas Ditemukan Jejak Harimau Pemangsa Manusia di Inhil
A
A
A
INHIL - Tim gabungan terus melakukan penelusuran posisi harimau Sumatera yang menerkam warga di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Riau. Penuluran terakhir, petugas menemukan jejak sang raja hutan yang tidak begitu jauh dari lokasi.
Jejak yang ditemukan adalah tapak kaki harimau dewasa yang terlihat di lahan gambut. Dari hasil pengamatan bahwa diperkirakan harimau itu belum lama ini berada di daerah itu.
"Diperkirakan harimau tersebut tidak jauh dari ditemukan jejaknya," kata Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati, Senin (15/1/2018).
Pihak BBKSDA berencana akan menangkap harimau dan akan merelokasi harimau Sumatera di tempat yang memungkinan. Salah satu caranya adalah dengan memasang jebakan.
Dian menambahkan, saat ini tim gabungan, BBKSDA,LSM pecinta satwa, polisi dan TNI masih berada di lokasi. Jumlah personel yang di lokasi untuk mencari si raja hutan adalah 14 orang.
"Saat ini sudah terpasangan dua kandang yang di dalamnya sudah ada kambing untuk memancing harimau itu keluar. Rencananya akan dipersiapkan tiga kandang," imbuhnya.
Berdasarkan hasil observasi, bahwa harimau sangat menyukai aroma kambing terutama kambing jantan. Harimau bisa mencium aroma kambing jantan dari radius yang cukup jauh.
Berdasarkan penjelasan dokter hewan saat kita rapat penanganan konflik beberapa waktu lalu bahwa bau kambing paling menyengat dan menarik untuk harimau," ucapnya.
Seperti diketahui pada 3 Januari 2018, seorang karyawan perkebunan sawit PT THIP bernama Jumati (33) tewas dimangsa harimau. Saat ini korban sedang bekerja di wilayah KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State, Pelangiran.
Jejak yang ditemukan adalah tapak kaki harimau dewasa yang terlihat di lahan gambut. Dari hasil pengamatan bahwa diperkirakan harimau itu belum lama ini berada di daerah itu.
"Diperkirakan harimau tersebut tidak jauh dari ditemukan jejaknya," kata Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati, Senin (15/1/2018).
Pihak BBKSDA berencana akan menangkap harimau dan akan merelokasi harimau Sumatera di tempat yang memungkinan. Salah satu caranya adalah dengan memasang jebakan.
Dian menambahkan, saat ini tim gabungan, BBKSDA,LSM pecinta satwa, polisi dan TNI masih berada di lokasi. Jumlah personel yang di lokasi untuk mencari si raja hutan adalah 14 orang.
"Saat ini sudah terpasangan dua kandang yang di dalamnya sudah ada kambing untuk memancing harimau itu keluar. Rencananya akan dipersiapkan tiga kandang," imbuhnya.
Berdasarkan hasil observasi, bahwa harimau sangat menyukai aroma kambing terutama kambing jantan. Harimau bisa mencium aroma kambing jantan dari radius yang cukup jauh.
Berdasarkan penjelasan dokter hewan saat kita rapat penanganan konflik beberapa waktu lalu bahwa bau kambing paling menyengat dan menarik untuk harimau," ucapnya.
Seperti diketahui pada 3 Januari 2018, seorang karyawan perkebunan sawit PT THIP bernama Jumati (33) tewas dimangsa harimau. Saat ini korban sedang bekerja di wilayah KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State, Pelangiran.
(sms)