2017, Sebanyak 2.317 Nyawa Melayang di Jalan Raya Jabar
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 2.317 nyawa melayang di jalan raya di wilayah Jawa Barat (Jabar) sepanjang 2017. Ribuan korban tersebut meregang nyawa akibat menjadi korban 6.853 kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama satu tahun. Jumlah korban tewas pada 2017 justru naik 33,69% atau 584 orang dibanding 2016 yang hanya 1.733 orang tewas akibat lakalantas.
Sedangkan jumlah korban luka berat pada 2017 turun 29,36 % (648 orang) dari 2.207 orang pada 2016 menjadi 1.559 orang pada 2017. Korban luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas pada 2017 turun 5,68 % atau 445 orang dari 7.834 orang pada 2016 menjadi 7.389 orang pada 2017. Jumlah kasus pelanggaran lalu lintas pada 2017 pun turun sebesar 0,87 % (2.807 kasus) dari 321.243 kasus pada 2016 menjadi 318.436 kasus pada 2017.
Meski secara persentase kejadian lakalantas turun 2,04% atau 143 kasus dibanding 2016 dengan 6.996 peristiwa, namun jumlah korban tewas tersebut masih sangat memprihatinkan. Sebab, jika dirata-ratakan, lima sampai enam orang tewas setiap hari akibat kecelakaan lalu lintas. Sebagian besar korban meninggal dunia akibat kecelakaan itu usia produktif.
"Angka kecelakaan lalu lintas tidak bisa ditekan hanya oleh kami (polisi). Masyarakat dan instansi terkait harus terlibat. Tingkatkan kedisiplinan saat berkendara dan infrastruktur jalan," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Maryoto saat rilis akhir tahun 2017 di Aula Riung Mungpulung, Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Prahoro Triwahyono mengatakan, rata-rata setiap hari terjadi 20 kecelakaan lalulintas di seluruh wilayah Jawa Barat. Akibat kecelakaan itu, lima sampai enam orang meninggal dunia setiap hari.
"Peristiwa kecelakaan paling banyak terjadi di jalur pantai utara (pantura) dari wilayah Karawang, Subang, Cirebon, dan Indramayu. Sedangkan di wilayah selatan paling tinggi di Ciamis," pungkasnya.
Sedangkan jumlah korban luka berat pada 2017 turun 29,36 % (648 orang) dari 2.207 orang pada 2016 menjadi 1.559 orang pada 2017. Korban luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas pada 2017 turun 5,68 % atau 445 orang dari 7.834 orang pada 2016 menjadi 7.389 orang pada 2017. Jumlah kasus pelanggaran lalu lintas pada 2017 pun turun sebesar 0,87 % (2.807 kasus) dari 321.243 kasus pada 2016 menjadi 318.436 kasus pada 2017.
Meski secara persentase kejadian lakalantas turun 2,04% atau 143 kasus dibanding 2016 dengan 6.996 peristiwa, namun jumlah korban tewas tersebut masih sangat memprihatinkan. Sebab, jika dirata-ratakan, lima sampai enam orang tewas setiap hari akibat kecelakaan lalu lintas. Sebagian besar korban meninggal dunia akibat kecelakaan itu usia produktif.
"Angka kecelakaan lalu lintas tidak bisa ditekan hanya oleh kami (polisi). Masyarakat dan instansi terkait harus terlibat. Tingkatkan kedisiplinan saat berkendara dan infrastruktur jalan," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Maryoto saat rilis akhir tahun 2017 di Aula Riung Mungpulung, Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Prahoro Triwahyono mengatakan, rata-rata setiap hari terjadi 20 kecelakaan lalulintas di seluruh wilayah Jawa Barat. Akibat kecelakaan itu, lima sampai enam orang meninggal dunia setiap hari.
"Peristiwa kecelakaan paling banyak terjadi di jalur pantai utara (pantura) dari wilayah Karawang, Subang, Cirebon, dan Indramayu. Sedangkan di wilayah selatan paling tinggi di Ciamis," pungkasnya.
(nag)