Rob Demak Mengganas, Suharno Ingin Jual Ginjal untuk Bangun Tanggul

Rabu, 13 Desember 2017 - 11:09 WIB
Rob Demak Mengganas, Suharno Ingin Jual Ginjal untuk Bangun Tanggul
Rob Demak Mengganas, Suharno Ingin Jual Ginjal untuk Bangun Tanggul
A A A
DEMAK - Seorang warga Demak, Jawa Tengah berniat menjual ginjalnya untuk digunakan membangun tanggul agar kampungnya terbebas dari genangan rob.

Orang tersebut bernama Suharno (38), warga Desa Sriwukan, Kecamatan Sayung, Demak. Bapak dua anak itu mengaku prihatin dengan bencana banjir yang terus terjadi. Setiap kali gelombang laut pasang, arus air mengalir deras hingga merendam seluruh permukiman termasuk rumah dan sejumlah ruas jalan.

"Kondisi seperti ini sudah puluhan tahun terjadi. Tapi kelihatannya pemerintah tutup mata, tidak segera diperbaiki, tidak diatasi bencana seperti ini. Dulu pernah Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) datang ke sini tapi nyatanya tidak ada perubahan. Tanggul jalan tetap rusak, yang (ruas jalan) lain dibeton di sini tidak sama sekali," ujar Suharno, Rabu (13/12/2017).

Meski berasal dari kalangan ekonomi lemah, dia merasa terpanggil untuk berperan serta membangun kampung. Pria berperawakan tinggi besar itu mengaku sudah meminta izin kepada istri dan anak-anaknya untuk menjual ginjal, agar dapat membangun tanggul. Niatan itu dituangkan dalam sebuah poster yang dipasang di halaman rumahnya.

"Saya serius. Jika ada warga atau siapa saja yang membutuhkan ginjal bisa menghubungi saya di rumah. Waktu saya lebih banyak di rumah karena mengurusi tambak dan kadang ada pemancing ke sini. Jadi gampang lah untuk mencari saya," tandasnya.

Tekad Suharno itu mendapat apresiasi sejumlah warga yang sama-sama menjadi korban banjir rob. Mereka menyatakan putus harapan karena pemerintah dianggap tutup mata atas kerusakan lingkungan di pesisir Demak. "Saya dukung sekali niatan Mas Suharno ini. Meski bukan orang kaya tapi niatannya mulia, ingin membangun kampung," ujar Nasirin saat memancing ikan.
Rob Demak Mengganas, Suharno Ingin Jual Ginjal untuk Bangun Tanggul

Desa Sriwulan merupakan salah satu wilayah paling parah setiap kali terjadi banjir gelombang laut pasang. Sebagai bentuk protes warga pun memasang spanduk untuk segera dibangun tanggul laut, di gerbang batas kota Demak-Semarang. Mereka khawatir, jika tak segera ditanggulangi permukiman itu akan hilang dan berubah menjadi lautan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.4139 seconds (0.1#10.140)