Sebelum Meninggal, Yudi Penderita Obesitas Minta HP Android
A
A
A
KARAWANG - Suasana duka masih menyelimuti rumah duka Yudi Hermanto (33), penderita obesitas seberat 310 kilogram yang meninggal dunia setelah sepekan dirawat di RSUD Karawang. Ibunda Yudi, Siti Zaenah, saat ditemui di rumahnya di Kampung Pancasila, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengaku meninggalnya Yudi menyimpan penyesalan yang mendalam buat dirinya.
Sebelum meninggal, Yudi berkali-kali meminta dibelikan handphone android. Namun karena tidak punya uang dia hanya bisa menjanjikan akan membelikan HP setelah sembuh.
"Saya kumpulkan uang sedikit demi sedikit agar bisa membelikan handphone untuk anak saya. Uang yang saya kumpulkan belum cukup untuk membeli handphone android jadi saya minta anak saya untuk bersabar menunggu. Satu hari sebelum meninggal anak saya bertanya lagi apakah uangnya sudah cukup untuk beli HP, saya jawab tinggal sedikit lagi," kata Siti Zaenah, ditemui dirumahnya, Selasa (12/12/2017).
Siti Zaenah mengaku menyesal tidak bisa menuruti permintaan anaknya untuk membeli handphone android. Dia baru mengetahui itulah permintaan terakhir anaknya sebelum meninggal dunia. "Kalau saya tahu pasti akan saya bela-belain membeli HP biar harus mengutang dulu yang penting bisa menyenangkan anak saya. Kasihan dia sudah tersiksa dengan penyakitnya," ujar Siti Zaenah menahan tangis.
Menurut Siti Zaenah, dia tidak menyangka anaknya meninggal dunia setelah sempat ditangani pihak rumah sakit. Padahal saat mendapat perawatan di RSUD, harapan untuk kesembuhan anaknya semakin besar dan dia yakin anaknya akan segera sembuh. "Bukan hanya saya, anaknya sendiri sudah yakin akan sembuh dari penyakitnya karena sudah ditangani dokter. Tapi ini sudah menjadi takdir yang harus saya jalani," katanya.
Siti Zaenah mengaku tidak ada perilaku aneh yang dilakukan Yudi sebelum meninggal dunia. Namun, dia mengaku sebelum meninggal Yudi sering memandang dirinya cukup lama. Tetapi ketika dia balas memandang Yudi malah selalu membuang muka. Dan, itu terjadi berkali-kali sebelum akhirnya anaknya meninggal dunia. "Mungkin itu tanda-tanda anak saya mau pergi. Tadinya saya berpikir anak saya sering memandang ibunya karena kasihan menunggu di rumah sakit," katanya.
Menurut Siti Zaenah, dia menyaksikan detik-detik anaknya meninggal dunia karena saat itu dia memang sedang menunggu anaknya. Sebelum meninggal, Yudi mengeluh tidak bisa tidur karena sesak napas dan batuk-batuk. Lalu Siti Zaenah membaluri sekujur tubuh anaknya dengan minyak angin. Seusai dibalur, Yudi mengeluh kepanasan dan memutuskan untuk mandi. "Dia ke kamar mandi sambil pegang infusan, sedangkan saya pegang tempat pipisnya," katanya.
Sekitar setengah jam setelah mandi, Yudi batuk-batuk disertai kejang-kejang. Siti Zaenah sempat memanggil perawat jaga, namun saat perawat jaga datang Yudi sudah meninggal dunia.
Sebelum meninggal, Yudi berkali-kali meminta dibelikan handphone android. Namun karena tidak punya uang dia hanya bisa menjanjikan akan membelikan HP setelah sembuh.
"Saya kumpulkan uang sedikit demi sedikit agar bisa membelikan handphone untuk anak saya. Uang yang saya kumpulkan belum cukup untuk membeli handphone android jadi saya minta anak saya untuk bersabar menunggu. Satu hari sebelum meninggal anak saya bertanya lagi apakah uangnya sudah cukup untuk beli HP, saya jawab tinggal sedikit lagi," kata Siti Zaenah, ditemui dirumahnya, Selasa (12/12/2017).
Siti Zaenah mengaku menyesal tidak bisa menuruti permintaan anaknya untuk membeli handphone android. Dia baru mengetahui itulah permintaan terakhir anaknya sebelum meninggal dunia. "Kalau saya tahu pasti akan saya bela-belain membeli HP biar harus mengutang dulu yang penting bisa menyenangkan anak saya. Kasihan dia sudah tersiksa dengan penyakitnya," ujar Siti Zaenah menahan tangis.
Menurut Siti Zaenah, dia tidak menyangka anaknya meninggal dunia setelah sempat ditangani pihak rumah sakit. Padahal saat mendapat perawatan di RSUD, harapan untuk kesembuhan anaknya semakin besar dan dia yakin anaknya akan segera sembuh. "Bukan hanya saya, anaknya sendiri sudah yakin akan sembuh dari penyakitnya karena sudah ditangani dokter. Tapi ini sudah menjadi takdir yang harus saya jalani," katanya.
Siti Zaenah mengaku tidak ada perilaku aneh yang dilakukan Yudi sebelum meninggal dunia. Namun, dia mengaku sebelum meninggal Yudi sering memandang dirinya cukup lama. Tetapi ketika dia balas memandang Yudi malah selalu membuang muka. Dan, itu terjadi berkali-kali sebelum akhirnya anaknya meninggal dunia. "Mungkin itu tanda-tanda anak saya mau pergi. Tadinya saya berpikir anak saya sering memandang ibunya karena kasihan menunggu di rumah sakit," katanya.
Menurut Siti Zaenah, dia menyaksikan detik-detik anaknya meninggal dunia karena saat itu dia memang sedang menunggu anaknya. Sebelum meninggal, Yudi mengeluh tidak bisa tidur karena sesak napas dan batuk-batuk. Lalu Siti Zaenah membaluri sekujur tubuh anaknya dengan minyak angin. Seusai dibalur, Yudi mengeluh kepanasan dan memutuskan untuk mandi. "Dia ke kamar mandi sambil pegang infusan, sedangkan saya pegang tempat pipisnya," katanya.
Sekitar setengah jam setelah mandi, Yudi batuk-batuk disertai kejang-kejang. Siti Zaenah sempat memanggil perawat jaga, namun saat perawat jaga datang Yudi sudah meninggal dunia.
(zik)