Ikut Rekonstruksi Pembunuhan Sadis, Istri Korban Nyaris Pingsan
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Elmi Dayati Harahap (25), istri Parlindungan Siregar (32), korban tewas diduga dibunuh oleh Rizki Harianto (32), di Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, terlihat shock ketika mengikuti rekonstruksi di Mapolres Tapsel, Selasa (28/11/2017).
Ibrahim Siregar (8), anak Parlindungan Siregar, hanya bisa menangis ketika melihat ibunya yang nyaris tidak sadarkan diri pada saat mengikuti rekonatruksi yang memiliki 39 adegan tersebut.
Meski terlihat sedih, Baim sapaan anak itu berusaha untuk menenangkan perasaan ibunya. Dia hanya bisa mengelus wajah ibunya yang sudah pucat. Baim tidak banyak bercerita, dia hanya berusaha agar ibunya itu tidak sedih.
"Jangan sedih, nanti ibu sakit," ujar Baim sembari mengelus air mata ibunya yang terus menetes.
Elmi semakin memeluk salah seorang anggota keluarganya dan berkata bahwa dia tidak bisa menerima perlakuan korban yang sudah membunuh suaminya.
Gerna Sari Hutasuhut (60), orang tua Parlindungan Siregar mengaku, menantunya tersebut merasa shock karena teringat akan tindakan kejam yang dilakukan pelaku terhadap suami dan dirinya. Dia bersama keluarga tidak bisa menerima tindakan pelaku yang membunuh anaknya tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tapsel, Ajun Komisaris Polisi (AKP), Ismawansa mengatakan, pelaku langsung melayangkan parang ke kepala korban ketika korban masih di tempat tidur."Saat itu, korban terbangun dan pelaku langsung membacok di bagian kepala," ujarnya kepada SINDOnews.
Ibrahim Siregar (8), anak Parlindungan Siregar, hanya bisa menangis ketika melihat ibunya yang nyaris tidak sadarkan diri pada saat mengikuti rekonatruksi yang memiliki 39 adegan tersebut.
Meski terlihat sedih, Baim sapaan anak itu berusaha untuk menenangkan perasaan ibunya. Dia hanya bisa mengelus wajah ibunya yang sudah pucat. Baim tidak banyak bercerita, dia hanya berusaha agar ibunya itu tidak sedih.
"Jangan sedih, nanti ibu sakit," ujar Baim sembari mengelus air mata ibunya yang terus menetes.
Elmi semakin memeluk salah seorang anggota keluarganya dan berkata bahwa dia tidak bisa menerima perlakuan korban yang sudah membunuh suaminya.
Gerna Sari Hutasuhut (60), orang tua Parlindungan Siregar mengaku, menantunya tersebut merasa shock karena teringat akan tindakan kejam yang dilakukan pelaku terhadap suami dan dirinya. Dia bersama keluarga tidak bisa menerima tindakan pelaku yang membunuh anaknya tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tapsel, Ajun Komisaris Polisi (AKP), Ismawansa mengatakan, pelaku langsung melayangkan parang ke kepala korban ketika korban masih di tempat tidur."Saat itu, korban terbangun dan pelaku langsung membacok di bagian kepala," ujarnya kepada SINDOnews.
(nag)