Selesaikan Insiden Jatinangor, Komunitas Ojek Online Siap Dialog
A
A
A
SUMEDANG - Menyusul insiden sweeping, perusakan sejumlah pangkalan ojek, dan penganiayaan dua tukang ojek konvensional, organisasi pengemudi ojek online Posko Jabar menyatakan siap melakukan dialog.
Koordinator Lapangan (Korlap) Posko Jabar Tezar Dwi Aryanto mengakui, insiden di Jatinangor merupakan aksi para pengemudi ojek online. Namun mereka spontan melakukan itu karena ada isu seorang pengemudi ojek online dianiaya.
"Iya benar itu memang dari online (pengemudi ojek online) semalam karena sebelumnya kan ada insiden dulu, makanya anak-anak melakukan serangan balik ke sana," kata Tezar melalui telepon, Selasa (28/11/2017).
Disinggung apakah Posko Jabar berusaha mencegah aksi itu, Tezar mengemukakan, semalam terjadi misskomunikasi dan kurangnya koordinasi sehingga aksi terjadi. "Hari ini, saya bersama teman-teman melakukan dialog dengan pihak terkait di Jatinangor untuk mengklarifikasi persoalan ini. Sebab, persoalan ini telah memanas dan jika tak di-clear-kan akan meluas,” ujarnya.
Terkait kerugian materi dan korban luka, Tezar menuturkan, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut dalam pertemuan itu. "Dari pihak online juga ada korban tapi saya belum bertemu dengan korban jadi saya tidak tahu seberapa parah lukanya," tutur dia.
Sementara itu, Humas Posko Jabar Ahmad Zaini Dahlan mengatakan, langkah yg akan dilakukan Posko Jabar untuk menyelesaikan masalah itu, pihaknya akan mendukung selalu mendukung kebenaran dan mendampingi pengemudi ojek online yang menjadi korban pemukulan sehingga memicu insiden sweeping dan perusakan di Jatinangor.
"Kami dari Posko Jabar akan selalu mendukung kebenaran dan mendampingi korban sampai permasalahan tuntas," kata pria yang akrab disapa Zen ini melalui pesan singkat.
Ditanya, apakah ada langkah dialog dengan para tukang ojek konvensional agar permasalahan ini tidak melebar? Zen menegaskan, pihaknya akan hadir jika diundang untuk mediasi. "Kabarnya kami diundang sih untuk mediasi kembali di sana (Jatinangor). Kami siap hadir jika benar undangan itu ada," tegas Zen.
Koordinator Lapangan (Korlap) Posko Jabar Tezar Dwi Aryanto mengakui, insiden di Jatinangor merupakan aksi para pengemudi ojek online. Namun mereka spontan melakukan itu karena ada isu seorang pengemudi ojek online dianiaya.
"Iya benar itu memang dari online (pengemudi ojek online) semalam karena sebelumnya kan ada insiden dulu, makanya anak-anak melakukan serangan balik ke sana," kata Tezar melalui telepon, Selasa (28/11/2017).
Disinggung apakah Posko Jabar berusaha mencegah aksi itu, Tezar mengemukakan, semalam terjadi misskomunikasi dan kurangnya koordinasi sehingga aksi terjadi. "Hari ini, saya bersama teman-teman melakukan dialog dengan pihak terkait di Jatinangor untuk mengklarifikasi persoalan ini. Sebab, persoalan ini telah memanas dan jika tak di-clear-kan akan meluas,” ujarnya.
Terkait kerugian materi dan korban luka, Tezar menuturkan, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut dalam pertemuan itu. "Dari pihak online juga ada korban tapi saya belum bertemu dengan korban jadi saya tidak tahu seberapa parah lukanya," tutur dia.
Sementara itu, Humas Posko Jabar Ahmad Zaini Dahlan mengatakan, langkah yg akan dilakukan Posko Jabar untuk menyelesaikan masalah itu, pihaknya akan mendukung selalu mendukung kebenaran dan mendampingi pengemudi ojek online yang menjadi korban pemukulan sehingga memicu insiden sweeping dan perusakan di Jatinangor.
"Kami dari Posko Jabar akan selalu mendukung kebenaran dan mendampingi korban sampai permasalahan tuntas," kata pria yang akrab disapa Zen ini melalui pesan singkat.
Ditanya, apakah ada langkah dialog dengan para tukang ojek konvensional agar permasalahan ini tidak melebar? Zen menegaskan, pihaknya akan hadir jika diundang untuk mediasi. "Kabarnya kami diundang sih untuk mediasi kembali di sana (Jatinangor). Kami siap hadir jika benar undangan itu ada," tegas Zen.
(wib)