50% Penderita Jantung Diwarisi dari Keluarga

Minggu, 19 November 2017 - 17:20 WIB
50% Penderita Jantung...
50% Penderita Jantung Diwarisi dari Keluarga
A A A
MANADO - Risiko penyakit jantung lebih besar kemungkinan terjadi kepada masyarakat yang memiliki riwayat dari keluarga pengidap sakit jantung, perokok, hipertensi dan penyakit kencing manis.

Dokter Spesialis Jantung dari RS Siloam Manado dr Marsel Luntungan Sp Jp membenarkan risiko penyakit jantung koroner, sesuai hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 50% penderita jantung mewarisi dari keluarga.

“Apabila ada salah satu keluarga yang mengidap sakit jantung, sebaiknya sejak dini menjaga pola hidup sehat dan mengurangi konsumsi makanan atau kebiasaan buruk yang berisiko terhadap kinerja organ jantung,“ kata Marsel Luntungan saat menyampaikan materi dalam Talk Show Mencegah Risiko Jantung Koroner dengan Pola Hidup Sehat yang digelar RS Siloam Manado, Sabtu 18 November 2017.

Talk Show yang digelar di lobi rumah sakit itu dihadiri ratusan peserta diskusi. Warga Manado tampak antusias menyampaikan pertanyaan dalam sesi tanya jawab. Selain menampikan dokter akhli jantung, guna menambah infromasi pola hidup sehat, pihak RS Siloam Manado juga menghadirkan ahli gizi dari Jakarta, yaitu Prof Dr Ir Ahmad Sulaeman.

Prof Ahmad Sulaeman memaparkan akan pentingnya pola makanan berserat dan membatasi jumlah makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Tidak lupa, aktivitas olahraga yang teratur dan cukup minum air mineral pun disampaikan ahli gizi tersebut.

CEO RS Siloam Manado Diana Kawatu mengaku senang dan sedikit terkejut dengan antusias warga Manado terhadap talk show ini. Selanjutnya Diana menyatakan, kegiatan sosialisasi kesehatan yang dilakukan Siloam Manado kepada masyarakat Kota Manado akan rutin dilakukan oleh pihaknya setiap bulan.

“Ini upaya kami sebagai pelayanan kesehatan yaitu rutin menyampaikan informasi sehat kepada masyarakat agar informasi yang disampaikan tepat sasaran dan sampai kepada yang memerlukan informasi seputar kesehatan,” pungkas Diana Kawatu.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6391 seconds (0.1#10.140)