Sambangi SMAN 1 Padalarang, Demiz Janji Perhatikan Guru Honorer

Kamis, 09 November 2017 - 15:58 WIB
Sambangi SMAN 1 Padalarang, Demiz Janji Perhatikan Guru Honorer
Sambangi SMAN 1 Padalarang, Demiz Janji Perhatikan Guru Honorer
A A A
BANDUNG BARAT - Jumlah guru honorer SMA/SMK negeri di Jawa Barat masih sangat tinggi. Bahkan angkanya hampir sama dengan guru PNS yang saat ini aktif mengajar.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) menyebutkan, saat ini ada 29.000 guru PNS di SMA/SMK negeri yang pengelolaannya diambil alih oleh provinsi. Sementara guru honorer di sekolah negeri ada 23.000 dan jumlah itu belum termasuk guru honorer yang mengajar di sekolah swasta.

"Guru honorer ini masih jadi perhatian kami karena moratorium masih berjalan dan kewenangannya ada di pemerintah pusat," ucap Deddy saat kunjungan kerja ke sekolah percontohan SMAN 1 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (9/11/2017).

Kendati begitu, Pemprov Jabar terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Sebab bagaimana kualitas pendidikan akan maju jika kesejahteraan gurunya tidak terperhatikan. "Sekarang biaya per jam mengajar sudah naik, sehingga gaji guru honorer juga naik diangka Rp2 juta dari asalnya Rp500.000/bulan," sebutnya.

Kepala SMAN 1 Padalarang Engkus Kusnadi didampingi staf guru bidang Humas Wiwi Wahyuni mengatakan, di sekolahnya total tercatat ada 77 guru dan 28 di antaranya masih berstatus honorer.

Jumlah itu bisa saja terus bertambah mengingat tahun depan akan banyak guru PNS yang pensiun. Sementara untuk tenaga kependidikan dari total 24 orang yang PNS hanya 4 orang. "Jumlah guru honorer di sekolah ini masih cukup banyak semoga jadi perhatian pemerintah agar mereka segera diangkat," tuturnya.

Selain itu pihaknya juga masih kekurangan ruang kelas. Saat ini total ada 42 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa sebanyak 1.614. Jumlah kelas yang ada adalah 32 kelas sehingga diberlakukan sistem moving class.

Yakni siswa belajar bergantian ketika ada ruang yang kosong lalu dipakai karena seluruh siswa sekolah pagi. "Kami juga masih kekurangan ruang kelas dari total kebutuhan 42 kelas baru ada 32 kelas," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9385 seconds (0.1#10.140)