Rampak Perkusi Santri Meriahkan HSN 2017 di Pekalongan
A
A
A
KAJEN - Berbagai acara digelar untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2017. Senin (23/10/2017) ini, di Halaman Pendopo Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, digelar Festival Rampak Perkusi Santri.
Sejumlah peserta memainkan alat musik yang terbuat dari drum bekas, kentongan, kayu, besi, gamelan, angklung, rebana, dan beduk . Alat-alat musik seperti gitar, bas, organ, dan lainnya, juga dibawa. Mereka berselawat, memainkan beberapa lagu nasional, lagu daerah, dan lagu kreasi sendiri.
Puluhan penari mengikuti alunan irama musik yang dimainkan. Mereka juga mengenakan kostum yang menarik dan indah sehingga suasana makin meriah.
Sejumlah peserta festival ini mengaku sangat senang dan bangga dengan lomba rampak perkusi santri kali ini. "Kami sangat senang dan bangga bisa ikut menjadi salah satu peserta lomba musik rampak perkusi santri kali ini. Saya berharap agar kegiatan seperti ini sering diadakan sehingga kesenian dan kebudayaan kita bisa terus lestari dan semakin baik," ujar Aisiyah, salah satu peserta.
Eko Ahmadi, pengurus Lesbumi Pusat yang juga pelindung acara ini mengatakan,"Festival ini sebagai acara perayaan Hari Santri juga sekaligus perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober. Festival musik rampak ini sebagai upaya untuk terus melestarikan budaya dan menggali potensi lokal yang harus terus kembangkan dengan baik."
Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan Rachmawati mengatakan, pemerintah kabupaten mengakomodir setiap kegiatan pemuda dan santri. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini dan kita akan dukung terus pengembangan potensi lokal seperti musik rampak santri khas Pekalongan ini," kata Rachmawati.
Sejumlah peserta memainkan alat musik yang terbuat dari drum bekas, kentongan, kayu, besi, gamelan, angklung, rebana, dan beduk . Alat-alat musik seperti gitar, bas, organ, dan lainnya, juga dibawa. Mereka berselawat, memainkan beberapa lagu nasional, lagu daerah, dan lagu kreasi sendiri.
Puluhan penari mengikuti alunan irama musik yang dimainkan. Mereka juga mengenakan kostum yang menarik dan indah sehingga suasana makin meriah.
Sejumlah peserta festival ini mengaku sangat senang dan bangga dengan lomba rampak perkusi santri kali ini. "Kami sangat senang dan bangga bisa ikut menjadi salah satu peserta lomba musik rampak perkusi santri kali ini. Saya berharap agar kegiatan seperti ini sering diadakan sehingga kesenian dan kebudayaan kita bisa terus lestari dan semakin baik," ujar Aisiyah, salah satu peserta.
Eko Ahmadi, pengurus Lesbumi Pusat yang juga pelindung acara ini mengatakan,"Festival ini sebagai acara perayaan Hari Santri juga sekaligus perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober. Festival musik rampak ini sebagai upaya untuk terus melestarikan budaya dan menggali potensi lokal yang harus terus kembangkan dengan baik."
Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan Rachmawati mengatakan, pemerintah kabupaten mengakomodir setiap kegiatan pemuda dan santri. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini dan kita akan dukung terus pengembangan potensi lokal seperti musik rampak santri khas Pekalongan ini," kata Rachmawati.
(zik)