Sarang Tawon Terpaksa Dievakuasi karena Sering Dilempari Pelajar

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 01:00 WIB
Sarang Tawon Terpaksa...
Sarang Tawon Terpaksa Dievakuasi karena Sering Dilempari Pelajar
A A A
BUKIT TINGGI - Evakuasi sarang tawon oleh petugas PMI di Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Jumat malam (20/10/2017) berlangsung dramatis. Warga khawatir dengan keamanan petugas karena hanya menggunakan perlengkapan seadanya.

Sarang tawon besar yang berada di atap rumah warga tak jauh dari lokasi sekolah. Warga meminta sarang itu dibuang karena sering dilempari pelajar, sehingga mengancam keselamatan pelajar dan masyarakat.

Petugas PMI Kota Bukit Tinggi melakukan evakuasi sarang tawon itu sekitar pukul 20.00 Wib Jumat malam. Petugas PMI ini hanya menggunakan perlengkapan seadanya seperti menutupi kepala dengan helm dan melilit bagian tubuh yang terbuka dengan lakban.

Evakuasi dilakukan di atap rumah warga di kawasan belakang Terminal Bus Simpang Aur, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Warga di sekitar lokasi menyebutkan, sarang tawon yang memenuhi bagian gonjong rumah milik ON sudah ada sejak 2 tahun lalu. Menurut warga, meski berada di pemukiman padat penduduk dan dekat dengan sekolah dasar, tapi keberadaan tawon selama ini tidak pernah mengganggu dan mengancam warga.

Namun dengan semakin besarnya sarang tawon menjadi perhatian bagi sejumlah pelajar yang melintas di dekatnya. Kata warga, dalam beberapa hari terakhir para murid SD sering melempari sarang tawon dengan batu, sehingga mengkahwatirkan warga karena dapat mengancam keselamatan.

“Karena berdekatan dengan sekolah jadi anak-anak pulang sekolah itu sering melempari sarang dan dikejar tawon mereka lari. Ini mengkhawatirkan, yang punya rumah risau karena sarang lebah itu di rumah mereka takutnya nanti gara-gara sarang lebah berakibat pada anak-anak yang lewat pulang sekolah,” kata Ahmad Jais, petugas PMI Bukit Tinggi.

Petugas memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk mengevakuasi sarang tawon berukuran panjang sekitar 1 meter ini. Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi, petugas melarang warga mendekat selama proses evakuasi.

Ahmad Jais menyebutkan, agar tawon tidak kembali bersarang di tempat yang sama, petugas harus mengikis habis semua sarang. Sementara sarang dan tawon yang dimasukkan ke dalam karung, akan dimusnahkan dengan cara direndam ke dalam bak air.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2346 seconds (0.1#10.140)