Aksi Cinta NKRI ala Kopral Purnawirawan Subagyo dan Pesilat
A
A
A
SOLO - Kopral Purnawirawan Partika Subagyo Lelono kembali melakukan aksi nyentrik. Kali ini, mantan anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta tersebut melakukan aksi bersama puluhan pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Solo.
Dalam aksinya di pelataran Plaza Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Kopral Purnawirawan Subagyo bersama para pesilat memperagakan kemampuannya dalam olahraga beladiri. Selain tangan kosong, juga diperagakan beladiri dengan tongkat dan ruyung.
Dalam aksinya kali ini, pesan yang diusung adalah pendekar antitawuran dan cinta persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tiga poster yang dibentang bertuliskan "'Pesilat Indonesia cinta persatuan dan kesatuan NKRI', 'Pendekar=Pendamai bukan tawuran, dan 'Prestasi yes, tawuran no'.
"Para pesilat harus menjaga persatuan dan kesatuan, dan jangan sampai tawuran," ucap Subagyo di sela-sela aksi nyentriknya, Jumat (6/10/2017) siang.
Dengan nada bercanda, dia juga menyampaikan agar laki-laki harus berkumis meski hanya tiga helai agar paham arti perdamaian.
Sementara itu, Ketua PSHT Solo Darminto mengatakan, menjaga NKRI telah menjadi komitmen organisasi. Bagi organisasi yang berdiri sejak tahun 1922 tersebut, NKRI dan Pancasila merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
"Kami juga selalu menginstruksikan kepada semua PSHT agar menjaga ketertiban, sopan santun, tidak termakan isu, dan tetap solid dalam satu komando," kata Darminto.
Kepala Pelaksana Humas PSHT Solo Suharno menambahkan, komitmen terhadap Pancasila dan NKRI perlu dipertegas kembali. "Sebagai anak kandung bangsa, kami merasa tergerak maju membentengi NKRI," tandas Suharno.
Dalam aksinya di pelataran Plaza Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Kopral Purnawirawan Subagyo bersama para pesilat memperagakan kemampuannya dalam olahraga beladiri. Selain tangan kosong, juga diperagakan beladiri dengan tongkat dan ruyung.
Dalam aksinya kali ini, pesan yang diusung adalah pendekar antitawuran dan cinta persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tiga poster yang dibentang bertuliskan "'Pesilat Indonesia cinta persatuan dan kesatuan NKRI', 'Pendekar=Pendamai bukan tawuran, dan 'Prestasi yes, tawuran no'.
"Para pesilat harus menjaga persatuan dan kesatuan, dan jangan sampai tawuran," ucap Subagyo di sela-sela aksi nyentriknya, Jumat (6/10/2017) siang.
Dengan nada bercanda, dia juga menyampaikan agar laki-laki harus berkumis meski hanya tiga helai agar paham arti perdamaian.
Sementara itu, Ketua PSHT Solo Darminto mengatakan, menjaga NKRI telah menjadi komitmen organisasi. Bagi organisasi yang berdiri sejak tahun 1922 tersebut, NKRI dan Pancasila merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
"Kami juga selalu menginstruksikan kepada semua PSHT agar menjaga ketertiban, sopan santun, tidak termakan isu, dan tetap solid dalam satu komando," kata Darminto.
Kepala Pelaksana Humas PSHT Solo Suharno menambahkan, komitmen terhadap Pancasila dan NKRI perlu dipertegas kembali. "Sebagai anak kandung bangsa, kami merasa tergerak maju membentengi NKRI," tandas Suharno.
(zik)