Komplotan Gembos Ban Gasak Uang ADD Rp162 Juta

Sabtu, 07 Oktober 2017 - 05:31 WIB
Komplotan Gembos Ban...
Komplotan Gembos Ban Gasak Uang ADD Rp162 Juta
A A A
BANDUNG BARAT - Uang honor untuk RT, RW, dan gaji perangkat Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) senilai Rp162.635.000 yang baru diambil dari Bank BJB, Kantor Cabang Padalarang, raib dirampok komplotan gembos ban pada Jumat 6 Oktober 2017 sekitar pukul 10.00 WIB.

Modus yang dilakukan komplotan tersebut adalah dengan menggembosi ban kendaraan korbannya. Setelah korban keluar dari kendaraan untuk mengganti ban yang kempes, uang dalam tas yang di simpan dalam mobil langsung diambil dan dibawa kabur.

"Uang ADD senilai Rp162.635.000 itu tadinya akan dipakai untuk membayar honor RT, RW, dan gaji perangkat desa," kata korban yang juga Kepala Desa Ciwaruga Sulaeman Jajuli (49), saat dikonfirmasi SINDOnews.com, melalui telepon, Jumat (6/10/2017) malam.

Dia menceritakan, kejadian ini berawal saat dirinya dan bendahara desa Asep Muhidin (35), pulang mengambil uang di Bank BJB Padalarang dengan menggunakan mobil Toyota Avanza bernopol D 1808 NU. Saat tiba di Jalan Panaris, Desa Kertajaya, tiba-tiba ban belakang mobilnya kempes.

Saat itu juga dirinya dan Asep langsung turun untuk mengganti ban yang kempes dengan ban cadangan. Lalu ada seorang laki-laki yang basa-basi mengajak ngobrol kepadanya sambil nanya-nanya kenapa bisa bocor.

Sulaeman mengaku tidak curiga dengannya dan terus bekerja untuk mengganti ban sementara uang yang ada di dalam tas rangsel warna hitam tetap ada di dalam mobil. Saat beristirahat setelah mengganti ban, dirinya lalu mengecek uang yang disimpan di dalam mobil.

Sulaeman mengaku kaget karena tas yang dipakai menyimpan uang itu sudah tidak ada. Dari situ dirinya mulai sadar jika telah menjadi korban pencurian dengan modus gembos ban dan orang yang mengajaknya ngobrol disinyalir sebagai upaya untuk mengalihkan perhatiannya.

"Awalnya saya tidak curiga dengan orang yang ngajak ngobrol, tapi pas sadar uang hilang baru menduga jika dia adalah orang yang berusaha mengalihkan perhatiannya," kata warga Kampung Ciwarugajaya, RT 01/15 Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong ini.

Ditanya apakah dirinya merasa ada yang membuntuti setelah keluar dari bank, Sulaeman mengaku tidak terlalu memperhatikan hal tersebut karena memang kondisi sedang ramai. Akan tetapi dirinya memang merasa janggal karena ban mobilnya gembos itu seperti. Karena seperti disengaja dengan ditemukan paku payung yang menancap. "Paku payung yang nancap di ban sangat dalam jadi seperti yang disengaja," terangnya.

Kapolsek Padalarang Kompol Hartomo yang dikonfirmasi, membenarkan kejadian pencurian dengan modus gembos ban tersebut. Dia menduga pelaku sudah membuntuti korban sejak keluar dari bank makanya ketika kendaraan korban menepi, maka kesempatan itu dimanfaatkan oleh salah seorang pelaku yang memakai motor untuk mengambil uang di dalam mobil. "Pelaku mengambil uang dengan membuka pintu tengah mobil karena tas berisi uang berada di jok tengah," ucapnya.

Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan barang bukti dan berupaya mengejar para pelaku. Yakni berdasarkan informasi dari lima orang saksi termasuk korban yang sudah dimintai keterangan. Pihaknya kesulitan mengenali ciri-ciri pelaku karena CCTV yang ada di bank tidak bisa dilihat secara maksimal. Sementara tepat di lokasi kejadian dimana mobil korban mengalami gembos ban tidak ada CCTV.

"Kejadian ini harus menjadi pelajaran karena sebaiknya ketika ada warga yang mau mengambil uang dalam jumlah besar di bank sebaiknya meminta pengawalan dari polisi," tuturnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1530 seconds (0.1#10.140)