Menteri Yohana Dinobatkan Jadi Pembina Nasional Srikandi Sungai Indonesia
A
A
A
TEMINABUAN - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise dinobatkan sebagai Pembina Nasional Srikandi Sungai Indonesia. Penobatan tersebut dilakukan saat rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Papua Barat serta Launching dan Deklarasi Srikandi Sungai dan Sekolah Srikandi Sungai Papua Barat di tepian Sungai Kohoin, Kabupaten Sorong Selatan.
Kegiatan yang merupakan kerja sama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dengan Pusat Studi Kajian Gender Universitas Gajah Mada. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas peran Srikandi Sungai Indonesia dalam melindungi, menjaga, dan melestarikan sungai sebagai pembangunan kesejahteraan masyarakat luas.
“Srikandi Sungai ini adalah salah satu program kami untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan memperkuat ekonomi keluarga. Sungai itu penting bagi kehidupan, terutama bagi perempuan dan anak yang paling membutuhkan air,” kata Menteri PPPA, Yohana Yembise, Jumat (29/9/2017).
Kegiatan yang melibatkan Pemerintah Daerah dan Forum Pecinta Lingkungan Kabupaten Sorong Selatan ini bertujuan sebagai sarana awal penguatan jejaring antara Srikandi Sungai di Provinsi Papua Barat dengan masyarakat, komunitas, pemerintah dan akademisi. Srikandi Sungai Indonesia sebagai bagian adaptasi, langkah preventif perubahan iklim dan pengarusutamaan gender di lingkungan sungai.
“Sesuai dengan prinsip dari Srikandi Sungai yaitu PADAMU (Pasar, Dapur, Sumur) yang menjadi area atau wilayah kerja perempuan dari pemanfaatan sungai. Saya mengharapkan Bapak Bupati dapat mendukung, apalagi kabupaten ini dijuluki sebagai kabupaten seribu sungai,” ujar Yohana.
Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli dalam sambutannya menjelaskan bahwa kesetaran gender menjadi salah satu bagian dalam visi misi Kabupaten Sorong Selatan. “Ini adalah Komitmen pemerintah daerah untuk membuat perubahan dan menjadikan perempuan di Sorong Selatan bisa setara dengan kaum laki-laki dalam segala bidang,” katanya.
Kegiatan yang merupakan kerja sama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dengan Pusat Studi Kajian Gender Universitas Gajah Mada. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas peran Srikandi Sungai Indonesia dalam melindungi, menjaga, dan melestarikan sungai sebagai pembangunan kesejahteraan masyarakat luas.
“Srikandi Sungai ini adalah salah satu program kami untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan memperkuat ekonomi keluarga. Sungai itu penting bagi kehidupan, terutama bagi perempuan dan anak yang paling membutuhkan air,” kata Menteri PPPA, Yohana Yembise, Jumat (29/9/2017).
Kegiatan yang melibatkan Pemerintah Daerah dan Forum Pecinta Lingkungan Kabupaten Sorong Selatan ini bertujuan sebagai sarana awal penguatan jejaring antara Srikandi Sungai di Provinsi Papua Barat dengan masyarakat, komunitas, pemerintah dan akademisi. Srikandi Sungai Indonesia sebagai bagian adaptasi, langkah preventif perubahan iklim dan pengarusutamaan gender di lingkungan sungai.
“Sesuai dengan prinsip dari Srikandi Sungai yaitu PADAMU (Pasar, Dapur, Sumur) yang menjadi area atau wilayah kerja perempuan dari pemanfaatan sungai. Saya mengharapkan Bapak Bupati dapat mendukung, apalagi kabupaten ini dijuluki sebagai kabupaten seribu sungai,” ujar Yohana.
Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli dalam sambutannya menjelaskan bahwa kesetaran gender menjadi salah satu bagian dalam visi misi Kabupaten Sorong Selatan. “Ini adalah Komitmen pemerintah daerah untuk membuat perubahan dan menjadikan perempuan di Sorong Selatan bisa setara dengan kaum laki-laki dalam segala bidang,” katanya.
(wib)